JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Kabar tak sedap menerpa biduk rumah tangga Ria Ricis dan Teuku Ryan. Padahal umur pernikahan keduanya baru 1 tahun 4 bulan tetapi rumah tangga mereka digosipkan tengah mengalami keretakan.
Apalagi setelah Ria Ricis mengunggah di akun Instagram Storynya perihal 11 poin yang membuat rumah tangga bisa hancur semakin memperkuat dugaan tersebut. Ibu Moana tersebut menjabarkan dalam unggahannya tersebut 11 poin yang membuat rumah tangga bisa hancur.
Berikut 11 poin yang membuat rumah tangga bisa hancur dalam unggahan akun Instagram Story Ria Ricis.
"Penyebab hancurnya rumah tangga:
1. Suami selalu membela keluarganya dibanding istrinya.
2. Selalu dengar omongan keluarganya.
3. Mertua selalu mau terlibat dalam urusan rumah tangga.
4. Lebih memilih ribut dengan istri daripada ribut sama orangtua dan saudaranya.
5. Suami selalu diam kalau ibu dan saudaranya menjelek-jelekan istrinya.
6. Walaupun orangtua dan saudaranya salah tetap dibela, istri disalahkan," bunyi unggahan di akun Instagram Story milik Ricis, dikutip dari salah satu akun gosip.
7. Suami tidak jujur soal keuangan.
8. Lebih loyal ke orang lain daripada istrinya.
9. Suami yang selalu selingkuh.
10. Meminjamkan barang yang ada di rumah tanpa bicara dulu sama istri.
11. Sembunyi sembunyi memberi uang ke orang tuanya," sambungnya.
Sayangnya, baru beberapa menit diunggah, postingan tersebut langsung dihapus. Hal itu membuat banyak orang berpikiran negatif soal kondisi rumah tangga Ricis dan Ryan. Bahkan sampai menasehati Ricis untuk tidak mengumbar masalah rumah tangga di sosial media.
"Terlihat dari mata yg selalu kayak kurang tidur. Gws," kata intan***.
"Semoga kakaknya yang ustazah bids nasehatin adeknya,supaya jangan dikit2 curhat di medsos..ga baik itu...pokoknya tanya kakaknya aja deh,kan kakaknya pasti pahammmmm," kata fqm***.
"Kata ustadzah OSD: gak boleh buka aib suami,meskipun digaplokin," tutur lin***.
Artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul "Ria Ricis Ungkap 11 Penyebab Hancurnya Rumah Tangga, Benarkan Isu Keretakan?"
Editor : Asep Juhariyono