Hingga keadaan tersebut berlangsung selama bertahun-tahun, sampai Hanung akhirnya mengalami sebuah kondisi yang terdengar cukup mengerikan dan genting. Hal itulah yang membuatnya yakin untuk melakukan operasi.
“Saya memutuskan operasi karena memang sudah ada pemecahan dalam ruas leher saya. Pecahnya itu seperti makan burger dan keteken dan itu keluar semua, nah leher saya itu keluar daging menyentuh syaraf saya”, kata Hanung.
Menurut dokter kondisinya tidak berbahaya. Namun aktivitasnya akan terganggu, sehingga agar rasa sakitnya hilang harus dilakukan operasi tidak bisa hanya dengan terapi.
Belajar dari peristiwa tersebut, Hanung memberikan sebuah pesan bagi siapa saja supaya tidak sampai mengalami kondisi seperti yang dia alami.
“Akibat olahraga yang tidak konsisten, itu menambah-menambah terus. Dan kalau bisa misal olahraga berat harus ada PT-nya”, tutur Hanung.
Editor : Asep Juhariyono