Menurutnya, kegiatan Mastama ini dapat mempercepat proses adaptasi dari para mahasiswa baru STIKes Muhammadiyah Ciamis. Sehingga, selama proses pendidikan selama 3 sampai 4 tahun ke depan dapat berjalan lancar dan menjadi jalan untuk mencapai cita-cita yang diinginkan para mahasiswa.
“Ada beberapa prodi yang ada di STIKes Muhammadiyah Ciamis ini. Semua kami sampaikan kepada para mahasiswa baru. Mastama ini untuk mempercepat proses adaptasi mahasiswa dengan lingkungan kampus,” ucapnya.
Nur Hidayat menjelaskan, dunia pembelajaran di tingkat perguruan tinggi sangat berbeda dengan tingkat sekolah menengah atas (SMA) atau sekolah menengah kejuruan (SMK). Di perguruan tinggi, mahasiswa harus aktif dan mencari sumber ilmu secara mandiri sehingga dituntut kedewasaan.
“Proses pendidikan di perguruan tinggi itu berbeda. Waktu SMA atau SMK mungkin hanya sekitar 80 persen dari guru dan 20 persen aktif di luar. Namun di perguruan tinggi dibalik, pengajaran 20 persen dari dosen dan 80 persen aktif di luar lingkungan kampus,” jelasnya.
“Mahasiswa dituntut kreatif, inovatif, dan disiplin. Dalam kegiatan Mastama ini, terlihat bagaimana kreativitas dan inovasi itu muncul dari teman-teman panitia dan para mahasiswa baru,” sambung Nur Hidayat.
Ia menyampaikan, STIKes Muhammadiyah Ciamis memiliki slogan Inovasi yang Tak Terbatas. Artinya mahasiswa memiliki kekebasan berpikir dan berkreasi untuk menciptakan inovasi-inovasi terutama dalam bidang kesehatan.
“Kalau di Universitas Muhammadiyah Surabaya kan slogannya Sejuta Inovasi. Nah, di STIKes Muhammadiyah Ciamis ini slogannya Inovasi yang Tak Terbatas. Inilah dunia pendidikan tinggi, kita harus berinovasi dengan pendidikan dan ilmu,” tandasnya.
Nur Hidayat menambahkan, pihaknya memberikan keleluasaan bagi seluruh mahasiswa untuk berinovasi untuk menunjang dalam proses pendidikan.
“Terakhir, kami ucapkan selamat bergabung untuk para mahasiswa baru dan menjadi keluarga besar STIKes Muhammadiyah Ciamis,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono