Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan, pihaknya berterima kasih atas terselenggaranya perayaan kirab budaya di Tatar Galuh Ciamis, mengingat setelah hampir 3 tahun perayaan cap gomeh tidak dirayakan karena adanya pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah, kita bisa menyaksikan bersama-sama acara kirab budaya ini setelah hampir 3 tahun terhalang oleh adanya pandemi. Mudah-mudahan covidnya sudah benar-benar tidak ada lagi," kata Herdiat.
Menurutnya, kirab budaya ini merupakan bentuk toleransi kerukunan umat beragama di Kabupaten Ciamis. Ia menyebut, toleransi antar umat beragama di Ciamis dinilai sangat tinggi dan luar biasa.
Dengan demikian, warga di Kabupaten Ciamis sangat kondusif sehingga akan berdampak baik terhadap perkembangan laju pertumbuhan ekonomi.
“Kita semua bisa berbaur bersatu padu, saling menghormati, dan menghargai. Tentu ini harus dirawat terus dan ditingkatkan sehingga Ciamis ini betul-betul kondusif. Kalau suatu daerah sudah kondusif, insyaallah akan berdampak yang luar biasa terutama untuk perkembangan laju pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Salah seorang warga Kabupaten Ciamis yang menyaksikan kirab budaya, Risma Utari, mengatakan, penampilan barongsai an naga liong sangat menghibur warga.
"Ini atraksi yang sangat keren, apalagi pas terakhirnya itu, liong dan barongsainya sampai loncat-loncat. Kebetulan baru kali ini lagi bisa menyaksikan aktrasi barongasi setelah dulu ketika kecil melihatnya," kata Risma.
Ia menambahkan, dengan adanya kirab budaya ini terlihat umat beragama lainnya berbaur dan saling toleransi.
“Dengan adanya budaya seperti ini kita lebih bisa toleransi kepada berbagai agama maupun budaya. Semoga perayaan ke depan akan lebih meriah lagi," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono