"Ada bantuan apapun tanpa koordinasi dengan desa pasti tidak akan kondusif, karena yang tahu keadaan warga sebenarnya adalah desa, mana yang layak menerima bantuan dan tidak layak menerima bantuan," ucapnya.
Otong menjelaskan, biasanya penyaluran bantuan tidak disatukan. Sedangkan pada penyaluran bansos kali ini disatukan antara BBM, BPNT, dan PKH.
Ternyata, dalam pelaksanaannya lanjut Otong, ditemukan data penerima bantuan masih orang yang sama dengan data penerima bantuan sebelumnya yang sudah masuk data di pusat.
“Sebenarnya bisa dikondisikan supaya bisa merata kepada masyarakat yang seharusnya menerima. Biar tidak double," jelasnya
Otong berharap, data penerima bantuan yang tercantum dalam bansos Kemensos tersebut bisa dimusyawarahkan lagi dengan pemerintah desa. Otong pun ingin data penerima bantuan diperbaharui.
"Data itu terus dari pusat gak pernah berubah, makanya saya selaku kades berharap adanya perubahan data. Kemarin juga saya coba tolong kepada Menteri Sosial minta ada perubahan data, jadi kalau ada perubahan data, insyaAllah di Desa Saguling khususnya dengan hasil musyawarah akan kondusif," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono