get app
inews
Aa Read Next : Joel Kojo Bomber Kirgistan Bantu Timnas Indonesia Lolos 16 Besar Piala Asia 2023, Ini Profilnya 

Kisah Pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen yang Dapat Hidayah hingga Memutuskan Mualaf

Senin, 25 Maret 2024 | 08:53 WIB
header img
Kisah pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen yang dapat hidayah hingga memutuskan Mualaf. Foto: Aldhi Chandra Setiawan/MNC Portal

JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id - Kisah mualaf Ragnar Oratmangoen, pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang berusia 26 tahun ini sangat menarik. Ia membagikan pengalamannya tentang perjalanan spiritualnya hingga mantap memeluk agama Islam

Ragnar Oratmangoen mengungkapkan bahwa ia lahir sebagai non-Muslim dan dibesarkan dalam kepercayaan yang berbeda sebelum memeluk Islam.

"Tidak. Saya tidak lahir sebagai seorang Muslim. Saya lahir, dibesarkan, sebagai orang Kristen. Tapi setelah saya tumbuh dewasa, saya menemukan jalan ke Islam," kata Ragnar di Jakarta, Rabu 20 Maret 2024, dikutip dari unggahan viral di media sosial.

Penyerang sayap yang berasal dari klub Fortuna Sittard di Eredivisie Belanda ini, mengungkapkan awalnya ia mengetahui tentang agama Islam setelah diajak teman-temannya ke sebuah masjid. Di tempat tersebut, Ragnar diperkenalkan tentang keberadaan Tuhan dan ajaran-ajaran agama Islam.

Usai mempelajari Islam, pria yang lahir di Kota Oss pada 21 Januari 1998 ini, merasakan hal yang berbeda. Ia menyatakan bahwa Islam sangat membantu dalam menjalani kehidupan.

Hingga akhirnya, Ragnar menyatakan bahwa ia mendapat hidayah Islam dan mantap memutuskan untuk menjadi mualaf.

"Bagi saya, hal yang saya pelajari tentang Tuhan. Teman-teman saya ketika itu membawa saya ke masjid. Mereka mengajari saya tentang Tuhan dan agama, dan bagaimana agama bisa membantu kehidupan Anda. Itu menyentuh hati saya dan membuat saya memutuskan untuk menjadi seorang Muslim," beber Ragnar.

Ragnar pun menuturkan bahwa ia resmi masuk Islam pada usia 15 tahun. Sejak saat itu, sebagai seorang mualaf, dirinya telah menjalani ibadah-ibadah bulan Ramadan.

"(Menjadi mualaf) saat saya sekira usia 15 tahun. Sejak usia 15 tahun, saya sudah menjalankan Ramadhan. Jadi sekarang saya sudah menjalaninya 10–11 tahun," ucapnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Berita iNews Ciamisraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut