get app
inews
Aa Read Next : Pemkot Banjar Imbau Warung Nasi Tidak Berjualan Siang Hari saat Bulan Ramadan 1445 H

Tradisi Menyambut Bulan Ramadan di Berbagai Daerah di Tanah Air

Minggu, 10 Maret 2024 | 13:28 WIB
header img
Salah satu tradisi menyambut bulan Ramadan yaitu Tradisi Dugderan. Foto: okezone

JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Masyarakat di Tanah Air memiliki beragam tradisi dalam menyambut bulan suci Ramadan. Dilansir dari buku berjudul "Ramadhan Pembangkit Esensi Insan" karya Shabri Shaleh Anwar, menyebutkan tradisi-tradisi Ramadan masyarakat Indonesia dalam menyambut bulan suci Ramadan

Tradisi menyambut Ramadan memang bervariasi di berbagai daerah di Indonesia. Setidaknya ada 10 tradisi di berbagai daerah yang dilakukan saat menyambut bulan suci Ramadan. Berikut rangkumannya.

Tradisi Menyambut Bulan Ramadan

1. Ziarah ke Makam Keluarga

Berziarah ke makam keluarga atau orang-orang terdekat merupakan kebiasaan yang selalu dilakukan oleh banyak masyarakat Indonesia menjelang bulan Ramadan. Tradisi ini telah menjadi bagian integral dari budaya dan tradisi masyarakat di Tanah Air sejak zaman dahulu.

Bahkan, dalam sejarah Islam di Indonesia, tradisi ini juga telah ada sejak era Wali Songo dan dilakukan oleh berbagai kalangan di setiap daerah di tanah air.

2. Tradisi Dugderan

Tradisi "Dugderan" adalah salah satu tradisi unik yang ada di Kota Semarang, Jawa Tengah. Tradisi ini menjadi bagian dari persiapan menyambut bulan Ramadan. Nama "Dugderan" sendiri berasal dari kata "dug" yang merujuk pada suara bedug dan "der" yang merujuk pada suara dentuman meriam.

Tradisi "Dugderan" biasanya dilakukan satu atau dua minggu sebelum bulan Ramadan dimulai. Bedug masjid akan ditabuh secara berulang-ulang untuk menandai awal bulan Ramadan, yang kemudian disertai dengan dentuman meriam yang disulutkan secara bersamaan.

Suara bedug dan dentuman meriam dalam tradisi "Dugderan" ini menjadi simbol pentingnya persiapan menyambut bulan suci Ramadan bagi masyarakat Semarang. Tradisi ini sudah berusia ratusan tahun dan telah menjadi bagian dari budaya dan identitas lokal

3. Tradisi Mandi di Mata Air

Tradisi "Padusan" atau mandi di sumur atau sumber mata air keramat adalah salah satu tradisi yang masih dipraktikkan di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta, seperti Klaten, Boyolali, Salatiga, dan Yogyakarta.

Tradisi ini dilakukan menjelang bulan Ramadan atau pada malam Jumat terakhir sebelum bulan Ramadan dimulai. Mereka mandi atau berendam di sana sebagai bentuk pembersihan spiritual dan untuk mendapatkan berkah menjelang Ramadan.

Tradisi "Padusan" ini memiliki makna untuk membersihkan jiwa dan raga seseorang secara lahir dan batin menjelang bulan Ramadan atau sebelum memulai ibadah puasa.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Berita iNews Ciamisraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut