Sumber Kekayaan Sukanto Tanoto Orang Terkaya RI yang Beli Mal Mewah di Singapura Rp9,6 Triliun 

JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id - Nama Sukanto Tanoto bagi para pengusaha Tanah Air tentu sudah tidak asing lagi. Sukanto Tanoto merupakan orang terkaya Indonesia yang membeli mal mewah bernama Tanglin Mall di Singapura seharga 868 juta dolar Singapura atau USD645 juta. Kalau dirupiahkan mencapai Rp9,6 triliun (kurs Rp14.886 per USD).

Melalui perusahaannya, Pacific Eagle Real Estate yang berafiliasi dengan Royal Golden Eagle atau Raja Garuda, Sukanto Tanoto membeli Tanglin Mall di kawasan perbelanjaan Orchard Road Singapura. Transaksi ini dilakukan pada Februari 2022.

"Pusat Perbelanjaan Tanglin adalah salah satu landmark ritel paling awal di Singapura dan menempati lokasi strategis di sebelah Hotel St. Regis di kantong Orchard Road," ujar Direktur Pacific Eagle Sun You Ning yang berbasis di Singapura seperti dilansir Forbes, Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Sukanto Tanoto merupakan salah satu pebisnis milyuner yang per 27 Februari 2023 menduduki posisi ke 18 orang terkaya di Indonesia dan orang terkaya di dunia ke-969 dengan harta mencapai USD3 miliar atau Rp45,81 triliun. (kurs Rp 15.271 per dolar).

Lantas, dari mana sumber kekayaan Sukanto Tanoto berasal? Inilah perusahaan milik Sukanto Tanoto sang raja kelapa sawit yang beli mal mewah di Singapura seharga Rp9,6 Triliun. 

Dilansir dari laman tanotofoundation.org, Senin (27/2/2023), Sukanto Tanoto merupakan pendiri dan juga pimpinan dari perusahaan Royal Golden Eagle (RGE). RGE sendiri merupakan sebuah perusahaan global di bidang manufaktur yang bergerak di bidang sumber daya alam.

Perusahaan yang memiliki kantor di Singapura, Hong Kong, Jakarta, Nanjing, dan Beijing ini memiliki aset lebih dari US20 miliar dengan 60.000 karyawan. Bisnis RGE sendiri mencakup beberapa area, yakni pulp dan kertas (APRIL – Asia Pacific Resources International Holding Ltd dan Asia Symbol), minyak kelapa sawit (Asian Agri and Apical), selulosa khusus dan serat viscose (Bracell, Sateri, dan APR), dan eksplorasi & produksi terminal LNG (Pacific Energy).

Editor : Asep Juhariyono