get app
inews
Aa Text
Read Next : Deretan Artis yang Menikah dengan Habib dan Ustaz, Nomor 4 Kini Tinggal di Selandia Baru

Kisah Dhalia Artis Cantik Era 1950-an Keturunan Bangsawan, Peraih Piala FFI di Masa Tua Hidup Miskin

Senin, 20 Maret 2023 | 12:51 WIB
header img
Dhalia Artis Cantik Era 1950-an Keturunan Bangsawan, Peraih Piala FFI Pertama. Foto: Istimewa

JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Inilah kisah Dhalia seorang artis cantik legendaris di industri perfilman tanah air, menarik untuk dibahas. Dia adalah aktris yang terkenal di era 1950-an, selain itu juga peraih piala Festival Film Indonesia (FFI) pertama sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik pada 1955.

Tenar sebagai seorang aktris, ternyata Dhalia memiliki latar belakang yang tidak sembarangan. Aktris asal Medan ini keturunan dari keluarga bangsawan di Deli, Sumatra Utara.

Memiliki gelar Tengku, ayah Dhalia mempunyai rombongan sandiwara yang cukup populer pada zaman kolonial Belanda. The Union Dhalia Opera, demikianlah nama rombongan sandiwara itu dan dibentuk pada 1925.

Sebagai keturunan bangsawan, Dhalia sempat mengenyam pendidikan di masa itu. Dhalia sekolah di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Muhammadiyah di Medan dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau setara sekolah menengah pertama (SMP) di Yogyakarta.

Mulanya, sang ayah ingin Dhalia menempuh pendidikan tinggi ke Kairo, Mesir. Namun Dhalia justru jatuh cinta dengan dunia akting. Dia mulai terjun ke dunia film di era 1940-an. Pada masa awal karier, dia bermain dalam film-film propaganda seperti Panggilan Darah (1941), Berdjoang (1943), dan Hoedjan (1944).

Nama Dhalia kemudian semakin melejit di era 1950-an. Dapat dikatakan, era 1950-an itu merupakan puncak kejayaannya sebagai aktris. Dia tidak hanya membintangi banyak film, tetapi meraih penghargaan sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik di ajang penghargaan bergengsi, Festival Film Indonesia (FFI) yang digelar pertama kalinya pada 1955.

Di era tersebut, Dhalia membintangi sejumlah film. Di antaranya Sorga Terakhir (1952), Chandra Dewi (1952), Sangkar Emas (1952), Lewat Djam Malam (1954), Kopral Djono (1954), Antara Dua Sorga (1954), Halilintar (1954), Kabut Desember (1955), dan Peristiwa Di Danau Toba (1955).

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut