CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id - Dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Galuh Raya, bekerjasama dengan Taman Bacaan Cahaya Ilmu dan
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kabupaten Ciamis, menyelenggarakan bakti sosial (Baksos) dengan tema "Melalui Cinta dan Do'a, Kita Bangkit dari Sakit", di Rumah Kopi Gayo Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jumat (03/02/2023).
Dalam kesempatan ini, sedikitnya 20 penyintas kanker berbagai jenis mulai dari stadium 1 sampai dengan stadium 4 mengikuti kegiatan. Para penyintas kanker tersebut merupakan warga dari Kecamatan Kawali, Lumbung, Panjalu, Panumbangan, dan Kecamatan Ciamis.
Para penyintas kanker menerima bantuan sembako dari Alfamart dan Yayasan Bakti Kalam Insani, serta uang kadeudeuh dari YKI Ciamis dan Polres Ciamis. Selain itu, para penyintas kanker juga diberi semangat dan diajak untuk membudayakan hidup sehat serta mau mendeteksi kanker sejak dini.
Direktur utama RSUD Kabupaten Ciamis, dr H Rizali Sofiyan mengatakan, kegiatan yang positif ini harus dipertahankan dan bisa berlanjut diselenggarakan. "Kegiatan ini sangat positif dan memberikan motivasi utamanya bagi rekan-rekan yang berjuang dengan kankernya, semoga sehat kembali," kata dr H Rizali.
Berdasarkan data yang diterima, untuk diwilayah Kabupaten Ciamis sendiri, lanjut Rizali, terhitung di tahun 2023 ini tercatat sekitar 60 orang lebih, namun yang telah dibantu oleh YKI baru hanya 58 orang. "Untuk sementara kanker ini didominasi oleh kanker payudara dan kanker rahim, dengan usia variatif," lanjutnya.
Salah seorang penyintas Kanker, Rosy Nurhayati mengatakan, dirinya tidak percaya ketika 14 tahun yang lalu dokter telah memvonis penyakit kanker kepada dirinya. Namun hingga sekarang ia bisa menjalankan hidupnya melawan kanker selama belasan tahun.
"Atas vonis tersebut, usia saya bisa dikatakan tidak lama lagi. Namun dengan menjalani dibarengi keikhlasan, kesabaran dan semangat Alhamdulillah Allah SWT memberikan kekuatan sampai saat ini," kata Rosy.
Menurutnya, para penyintas kanker pasalnya harus selalu dalam keadaan bahagia. Dengan demikian, para penyintas kanker harua meninggalkan sesuatu yang mengakibatkan marah, sedih, kecewa, dan harus saling memotivasi seperti halnya acara pada saat ini.
"Walaupun teman penyintas kanker dari 142 dan sekarang tinggal 12 orang lagi dikarenakan meninggal dunia, saya tetap akan selalu semangat dalam mengadakan kegiatan seperti ini. Karena dalam kegiatan seperti ini terdapat aura yang memberikan semangat, bangkit dan hidup lebih berguna," ujarnya.
Rosy menambahkan, para teman penyintas kanker lainnya dalam mempertahankan hidupnya tentu dengan rasa percaya diri dan kepercayaan bahwa kesembuhan akan Allah SWT berikan kepada hambanya. "Intinya berusaha untuk mengamalkan sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi orang lain," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono