CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id – Jelang Tahun Baru Imlek 2023 pada 22 Januari mendatang, puluhan warga Tionghoa di Klenteng Hok Tek Bio Ciamis mulai melakukan tradisi memandikan patung dewa, Senin (16/1/2023).
Sedikitnya 7 Kongco atau patung dewa dan Wu Shen serta Tu Ti Kong dan Tu Ti Po, dimandikan menggunakan air bunga yang ada pada baskom. Setelah dimandikan, patung-patung dewa tersebut kembali dirapihkan dengan dipakaikan baju serta diolesi minyak wangi yang kemudian disimpan ke altar masing-masing.
Baca Juga
Prakiraan Cuaca Hari Ini untuk Wilayah Ciamis dan Sekitarnya, Minggu 19 Mei 2024
Selain memandikan patung dewa, seluruh bagian ruangan klenteng juga dibersihkan guna mensucikan klenteng menjelang perayaan tahun baru Imlek.
Ketua Klenteng Hok Tek Bio Ciamis, Hidayat Kuswaya mengatakan, kegiatan bersih-bersih tersebut tak hanya untuk warga Tionghoa saja, melainkan warga lain juga diperbolehkan untuk ikut serta membantu bersih-bersih dengan hati yang ikhlas.
“Sekitar 20 warga Tionghoa ini dari Priangan Timur. Warga lain juga diperbolehkan ikut serta membantu bersih-bersih tentu dengan aturan yang ada serta memiliki hati yang ikhlas," kata Hidayat.
Baca Juga
Jadwal Sholat Kabupaten Ciamis dan Sekitarnya, Minggu 19 Mei 2024
Menurutnya, kegiatan memandikan patung dewa dan membersihkan bagian klenteng merupakan kegiatan rutin tahunan menjelang perayaan tahun baru Imlek.
“Kegiatan bersih-bersih ini sudah menjadi tradisi rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek. Pada 22 Januari nanti akan dilaksanakan sembahyang Imlek kemudian sembahyag Cap Go Meh," ujarnya.
Hidayat berharap, rangkaian kegiatan perayaan Tahun Baru Imlek 2023 dapat berjalan dengan lancar mulai dari 22 Januari hingga 5 Februari sebagai tahun baru akhir.
Baca Juga
Atap Ruang Lab SMPN 1 Pamarican Ambruk, Kerugian Diperkirakan Mencapai Rp250 Juta
“Semoga perayaan dan sembahyang Imlek mendatang dapat berjalan dengan lancar. Juga saya berpesan semoga Negara Indonesia lebih maju dan rakyatnya bisa hidup sejahtera dan sehat sentosa," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono