CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,4 yang mengguncang Kabupaten Garut pada Sabtu (3/12/2022) lalu, mengakibatkan beberapa rumah di Kabupaten Ciamis mengalami retak-retak dan roboh.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Dadang Darmawan mengatakan, dampak gempa yang terjadi di Garut memang terasa hingga Ciamis. Dampak gempa bumi mengakibatkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan.
“Berdasarkan laporan yang masuk ke kami ada satu rumah yang rusak akibat gempa. Itu juga dalam proses assesmen apakah betul terdampak gempa atau tidak, karena kita tahu bahwa di Garut sendiri itu tidak terlalu masif," kata Dadang, Senin (5/12/2022).
Menurutnya, gempa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini membuat sebagian warga yang rumahnya rusak khawatir. Terlebih sebelumnya telah terjadi pergerakan tanah.
“Jadi sementara baru ada satu yang masuk sebagai laporan. Kemudian yang 3 rumah masuk ke pergerakan tanah yang dulu pernah terjadi," ujarnya.
Dadang menuturkan, retakan rumah warga yang sebelumnya terdampak pergerakan tanah menjadi lebih parah. Namun, berdasarkan perhitungan BPBD sebagian rumah yang rusak merupakan dampak dari daerah pergerakan tanah.
“Seperti yang kita ketahui di Ciamis kan gempa itu semacam lempengan, jadi ada seperti urat. Jadi kalau gempa dari Garut yang mungkin terasa persis itu Tasik dulu baru Ciamis. Tahunya sudah sampai Purwadadi. Jadi gak mungkin gempa itu loncat-loncat," tuturnya.
Ia menambahkan, selain laporan rumah rusak, ada juga laporan bencana longsor yang terjadi dibeberapa kecamatan termasuk Kecamatan Cikoneng, Darmacaang, dan Kujang.
"Yang jelas banyak laporan itu longsor. Di kita ada 3 kecamatan yang mengalami longsor termasuk Cikoneng, Darmacaang , sama Kujang. Jadi longsor karena curah hujan yang ekstrem,” tambahnya.
BPBD Kabupaten Ciamis terus melakukan himbauan dan antisipasi kepada warga agar terus meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hati terhadap gempa susulan, mengingat gempa maupun longsor tersebut sering terjadi.
“Antisipasi kita terus-menerus lakukan himbauan ke warga. Tadi malem juga ada satu KK yang sempat tidak mau mengungsi di Darmacaang karena memang kondisinya jauh dari tetangga, dan setelah dibujuk akhirnya bersedia untuk mengungsi," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono