JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Pada tahun 1258 Saka (1334 M) Melalui Sumpah Palapa, Gajah Mada berambisi menaklukkan seluruh kerajaan di Nusantara, saat diangkat menjadi Mahapatih Amangkubhumi Kerajaan Majapahit.
Para petinggi Majapahit awalnya menyepelekan Gajah Mada, tetapi pada akhirnya Gajah Mada mampu membuktikan ucapannya. Berkat kelihaian strateginya, Gajah Mada pun akhirnya terbukti bisa menaklukkan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Tetapi 2 kerajaan besar yakni Samudra Pasai dan Sunda cukup sulit untuk ditaklukkan Majapahit.
Gajah Mada dalam usahanya menaklukkan Samudra Pasai, mengirimkan utusan untuk memerintahkan supaya kerajaan Islam tersebut tunduk di bawah Majapahit.
Samudra Pasai diketahui merupakan kerajaan Islam pertama di nusantara dan terletak di kawasan Selat Malaka. Keindahan dan kemasyhuran Samudra Pasai diakui oleh petualang dunia Marcopolo yang pernah singgah sekitar tahun 1292. Samudera Pasai terus berkembang, hingga pada masa pemerintahan Malikuddhahir II mengalami kemajuan pesat.
Namun, keinginan Mahapatih Gajah Mada tersebut langsung ditolak mentah-mentah oleh Raja Malikuddhahir II. Penolakan itu disampaikan kepada utusan Gajah Mada yang menghadap Malikuddhahir II.
"Bilang sama Gajah Mada, Samudera Pasai negeri yang berdaulat dan tidak akan tunduk dengan kerajaan manapun termasuk Majapahit," ujar Malikuddhahir II.
"Hamba hanya menyampaikan pesan tuan. Baiklah pesan tuan juga akan hamba sampaikan pada Majapahit," ujar utusan Majapahit tersebut sembari berpamitan.
Sejak kepergian utusan Majapahit, Malikuddhahir II sadar, jika Majapahit tidak akan tinggal diam dan pasti bakal mengirimkan pasukan untuk menyerangnya. Untuk itu Malikuddhahir II pun memerintahkan panglima perangnya supaya mempersiapkan segala kemungkinan.
Benar saja, setelah mendengar jawaban dari Samudra Pasai, Majapahit langsung mengerahkan pasukannya untuk menyerang Samudera Pasai. Sekitar 50 kapal laut siap menyerang Samudera Pasai.
Melihat kedatangan pasukan Majapahit, Samudra Pasai langsung menyusun kekuatan dengan menyiapkan semua pasukan perangnya. Akhirnya kedua pasukan pun langsung berhadapan di pesisir pantai. "Lebih baik kalian menyerah dan tunduk kepada Majapahit sebelum kami habisi semuanya," ujar panglima perang Majapahit.
Mendengar ancaman itu, panglima Samudra Pasai pun menjawab dengan tenang. "Kami tidak akan menyerahkan sejengkal pun tanah kami," katanya.
Rasa amarah langsung menyelimuti panglima Majapahit mendengar jawaban tersebut. "Baiklah sepertinya kalian memilih mati," ujarnya sembari bersiap memerintahkan prajuritnya untuk berperang.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait