CIAMIS, CiamisRaya.iNews.id – Perum Bulog Cabang Ciamis berhasil mencatatkan progres signifikan dalam pengadaan beras untuk tahun 2025. Hingga pekan pertama bulan Juni, realisasi pengadaan telah mencapai 75,9 persen atau 41.000 ton dari total target 54.000 ton.
Pimpinan Cabang Perum Bulog Ciamis, Dadan Irawan SP, menyampaikan optimisme bahwa target pengadaan beras akan tercapai secara penuh paling lambat pada masa panen gadu (Musim Tanam II), sekitar bulan Agustus hingga September 2025.
“Jika tren serapan seperti sekarang terus berjalan, kami optimistis 100 persen target akan tercapai sebelum akhir musim panen kedua,” ujar Dadan saat mendampingi kunjungan kerja Anggota Komisi IV DPR RI, Ir H. Herry Dermawan, ke Gudang Filial Bulog di Cisaga, Selasa (10/6/2025) sore.
Dari total 41.000 ton beras yang telah dikumpulkan, sebanyak 22.150 ton tersimpan di empat gudang utama Bulog yang tersebar di Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya.
Sementara 18.850 ton sisanya tersebar di 24 gudang filial, yang mencakup gudang sewa dan gudang mitra pinjam pakai di lima kabupaten/kota yang menjadi wilayah kerja Bulog Ciamis. Di antaranya, 2.000 ton beras kualitas medium tersimpan di Gudang Filial Cisaga.
Dadan memastikan bahwa stok yang tersedia saat ini cukup untuk menjamin kebutuhan beras masyarakat di lima wilayah kerja Bulog Ciamis (Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya) selama 8 bulan ke depan.
“Ketersediaan beras aman untuk jangka waktu delapan bulan, termasuk untuk kebutuhan reguler dan program pemerintah,” ujarnya.
Dalam kunjungannya, Anggota Komisi IV DPR RI, Ir H. Herry Dermawan, memberikan apresiasi terhadap kondisi gudang Bulog di Cisaga yang dinilai bersih, tertata rapi, dan sesuai standar penyimpanan pangan.
“Kondisinya sangat baik. Gudang bersih, ventilasi cukup, dan penggunaan palet plastik sangat aman untuk menyimpan tumpukan karung beras,” kata Herry.
Tak hanya itu, Gudang Cisaga juga dilengkapi dengan fasilitas penggilingan gabah modern berbasis digital (colour sorter) dengan kapasitas produksi 2,5 ton per jam. Hal ini menjadi nilai tambah dalam mendukung proses pascapanen yang efisien dan higienis.
Lebih lanjut, Herry Dermawan juga mengapresiasi kebijakan Bulog Ciamis yang melakukan penyerapan gabah petani lokal dengan harga antara Rp 7.500 hingga Rp 7.800 per kilogram Gabah Kering Giling (GKG), jauh di atas harga batas bawah Rp 6.500/kg.
“Ini bentuk nyata keberpihakan kepada petani. Dengan harga penyerapan yang baik, stabilitas ekonomi petani tetap terjaga dan proses pengadaan berjalan lancar tanpa gejolak,” ujarnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait