Taktik  Gajah Mada Taklukan 2 Kerajaan Besar, Samudera Pasai dan Sunda

Nanang Sobirin
Kelihaian strategi Gajah Mada mendukung ambisinya menaklukkan seluruh kerajaan di Nusantara. Foto: Ilustrasi/Ist/Wikipedia

Rencana pernikahan Dyah Pitaloka dengan Hayam Wuruk murni masalah asmara, hubungan antara laki dan perempuan, tidak ada nuansa politik di dalamnya.

Makanya, saat rombongan Raja Sunda tiba di Desa Bubat, kepala desa menghadap Raja Hayam Wuruk untuk mengabarkan bahwa rombongan Raja Sunda telah datang.

Kabar itu disambut gembira Raja Hayam Wuruk dan pembesar istana. Apalagi, mereka sudah menyiapkan sambutan besar-besaran dengan menghias istana.

Bahkan Raja Hayam Wuruk bersiap menyongsong rombongan ke Desa Bubat. Tapi, sang patih Gajah Mada menujukkan ketidaksenangannya dengan niat Raja Hayam Wuruk menyusul calon besannya ke Desa Bubat.

Gajah Mada yang memang patih senior dan dituakan berani mencela Raja Wuruk yang masih muda dan tidak berpengalaman. Karena hal itu menurut Gajah Mada sama saja merendahkan martabat Majapahit.

Para menteri yang mendengar kemarahan Gajah Mada ikut terperanjat. Namun mereka terlalu takut dengan Gajah Mada. Begitu juga Hayam Wuruk akhirnya memilih menuruti kemauan Gajah Mada daripada menjemput calon istrinya Dyah Pitaloka yang menunggu di Desa Bubat.

Akhirnya Raja Hayam Wuruk yang kurang pengalaman itu memutuskan tetap berada di istana mengikuti kemauan Gajah Mada.

Kemudian, rombongan Raja Sunda menerima kebocoran soal sikap ketidaksukaan Gajah Mada terhadap rombongan Raja Sunda.

Raja Sunda pun mengirim 300 prajurit ke Majapahit menghadap Gajah Mada. Intinya, menjelaskan bahwa Raja Sunda menerima pinangan Raja Hayam Wuruk sebagai menantunya untuk disandingkan dengan putri mereka Dyah Pitaloka yang rupawan.

Namun jawaban patih Gajah Mada terhadap rombongan prajurit Sunda penuh penghinaan. Kata Gajah Mada, Raja Sunda harus menyerahkan putri mereka sebagai persembahan daerah taklukan Majapahit seperti daerah vassal atau daerah taklukan lainnya.

Tentu utusan prajurit Sunda menolak mentah-mentah keinginan Gajah Mada. Percekcokan hebat terjadi pada kedua kubu. Smaranata Brahmin dari Istana turun tangan mencegah pertumpahan darah lebih parah.

Akhirnya, rombongan prajurit Sunda kembali ke Bubat. Diberitahukan, dua hari lagi utusan Majapahit akan datang ke Bubat untuk menuntaskan masalah ini.

Dua hari yang dijanjikan datanglah 100 prajurit Majapahit ke Bubat. Pesan yang mereka bawa sama seperti diungkapkan Gajah Mada bahwa Raja Sunda harus menyerahkan putri mereka kepada Raja Hayam Wuruk sebagai sesembahan daerah vassal atau taklukan.

Tentu syarat itu ditolak mentah-mentah Raja Sunda dan prajuritnya. Mereka siap berperang sampai darah penghabisan untuk membela harga diri Kerajaan Sunda.

Meski mereka menyadari posisinya lemah karena membawa rombongan prajurit tidak banyak. Untuk mundur, balik ke Sunda tidak mungkin karena jaraknya terlalu jauh. Akhirnya, pasukan Majapahit dipimpin Gajah Mada mengepung tenda perkemahan prajurit Sunda.

Tanpa ada ampun semua rombongan Raja Sunda, tak terkecuali raja, para menteri, hulubalang, bangsawan, prajurit dihabisi.

Satu-satunya pejabat Kerajaan Sunda yang selamat adalah Pitar yang berpura-pura mati di gelimangan mayat rombongan Raja Sunda yang dengan gagah berani melawan tentara Majapahit pimpinan Gajah Mada.

Pitar akhirnya membawa kabar duka kepada permaisuri Raja Sunda dan putri Dyah Pitaloka yang akan dinikahi Hayam Wuruk dimana sebelumnya sudah diungsikan dari Desa Bubat.

Akibat kesedihan mendalam, permaisuri Raja Sunda dan para istri para menteri maju ke medan laga dan melakukan bunuh diri masal di atas mayat-mayat suami mereka.

Sedangkan putri Raja Sunda Dyah Pitaloka memilih bunuh diri dengan cara menikam perut mereka sendiri sesuai anjuran ibu permaisuri.

Konon dalam salah satu versi disebutkan Raja Hayam Wuruk yang mendengar calon istrinya bunuh diri sangat terpukul. Begitu menemukan jenazah Dyah Pitaloka, Hayam Wuruk pingsan. Sejak itu kehidupan Raja Hayam Wuruk merana sampai akhirnya meninggal.

Sumber: Buku Samudra Pasai karya Putra Gara, Penerbit Hikmah, Gajah Mada Biografi Politik karangan Agus Aris Munandar, dan diolah dari berbagai sumber

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul " Kelihaian Gajah Mada Taklukan 2 Kerajaan Besar, Samudera Pasai dan Sunda | Halaman 6 "



Editor : Asep Juhariyono

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3
Tampilkan Semua

TAG :
Zaman Kerajaan Kerajaan Majapahit Patih Gajah Mada strategi perang Nusantara Kerajaan Sunda kerajaan samudera pasai Samudera pasai Perang Bubat Hayam Wuruk Raja Sunda Dyah Pitaloka
Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.

Artikel Terkait

Legenda Kampung Siluman di Kota Banjar

Kisah Samudera Pasai, Kerajaan Islam Pertama yang Membuat Majapahit Bertekuk Lutut

Inilah 5 Gunung Dianggap Suci yang Diungkap Arkeolog, Jadi Acuan Kerajaan Bangun Istana 

Kisah Marsose yang Kejam dan Bengis, Pasukan Khusus Belanda Beranggotakan Pribumi

BERITA POPULER +
News Update

Selama Tahun 2024, DBD Renggut 9 Nyawa Warga Ciamis dan 1.237 Orang Dirawat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 18:32 WIB | Ciamis

Cagub Jabar Ahmad Syaikhu Dorong Inovasi Belanja Online untuk Pasar Tradisional di Jawa Barat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 13:34 WIB | Jawa Barat

Ahmad Syaikhu Kunjungi Pasar Cikurubuk Tasikmalaya, Janji Tingkatkan Kualitas Pasar Tradisional

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:31 WIB | Jawa Barat

Mahasiswa KKN Unigal dan Disdukcapil Ciamis Gelar Layanan Jemput Bola Pembuatan Dokumen Kependudukan

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:09 WIB | Ciamis

Jelang Liga 3 2024/2025, PSGC Ciamis Gelar Uji Coba untuk Bangun Chemistry Antar Pemain

Rabu, 23 Oktober 2024 | 08:33 WIB | Sport

Raih Medali Perak Nusantara Potential Olympiad, Ryana Asyifa Salma Santri Berprestasi asal Ciamis

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:55 WIB | Ciamis

Difasilitasi KPU, GMNI Kota Banjar Temukan Pelanggaran Pemasangan Spanduk Paslon di Pilkada 2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:35 WIB | Banjar

Perumdam Tirta Anom Kota Banjar Lakukan Perbaikan Pipa JDU, Ini Wilayah yang Terdampak  

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:07 WIB | Banjar

Perdana di Priangan Timur, Prodi D3 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Ciamis Raih Akreditasi Unggul

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:28 WIB | Ciamis

Kalahkan AP FansShop Cimahi 5-2, PSGC Ciamis U-17 Lolos ke Babak 12 Besar Piala Suratin Jabar

Senin, 21 Oktober 2024 | 19:48 WIB | Sport

Mengukur Peran Herman Sutrisno Dibelakang Paslon Sudarsono-Supriana di Pilkada Kota Banjar 2024

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:39 WIB | Banjar

Bantuan Beras Rastra Daerah di Kota Banjar Kembali Disalurkan

Senin, 21 Oktober 2024 | 15:02 WIB | Banjar

Pimpinan dan Dosen STIKes Muhammadiyah Ciamis Sampaikan Kuliah Pakar di UiTM Malaysia

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:40 WIB | Ciamis

3 Atlet Bulu Tangkis asal Kota Banjar Siap Bertarung di Kejurda Jabar

Minggu, 20 Oktober 2024 | 20:09 WIB | Sport

Pohon Tua di Situs Astana Gede Kawali Tumbang, Damkar Ciamis pun Turun Tangan

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:49 WIB | Ciamis
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network