CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id – Gerakan anti judi online di Ciamis semakin masif. Ribuan jamaah Majelis Taklim Al Mar’atusholihah yang hadir pada pengajian rutin bulanan di Masjid Agung Ciamis, Selasa (23/7/2024) siang WIB, sepakat untuk melakukan gerakan periksa HP anak rutin tiap hari.
Gerakan tersebut untuk menghindarkan anak-anak dari paparan kecanduan judi online (judol) maupun pinjaman online (pinjol) dengan segala dampaknya sedini mungkin.
Pengajian rutin Majelis Taklim Al Mar’atusholihah Selasa siang tersebut tidak hanya menghadirkan penceramah reguler. Tetapi juga menampilkan Kepala OJK Tasikmalaya, Ibu Melati Usman dan Moh Ijudin, Koordinator Forum Penanggulangan Judi Online dan Aktivitas Keuangan Ilegal Kabupaten Ciamis untuk mensosialisasikan penanggulangan judi online, pinjol dan bank keliling.
Ribuan jamaah Majelis Taklim Al Mar’atusholihah memenuhi ruang lantai 1 Masjid Agung Ciamis bahkan juga sampai meluber ke tangga masjid dan lantai 2 masjid kebanggaan warga Tatar Galuh Ciamis tersebut.
“Alhamdulillah ada sekitar 6.000 orang jamaah Majelis Taklim Al Mar’atusholihah yang hadir pengajian hari ini. Berasal dari seluruh kecamatan di Ciamis. Bahkan ada yang hadir pakai bus carteran segala,” ungkap Hj Talbiyah Munadi, Ketua Majelis Taklim Al Mar’atusholihah Kabupaten Ciamis, Selasa (23/7/2024).
Sementara Koordinator Forum Penanggulangan Judi Online dan Pinjol serta Aktivitas Keuangan Ilegal Ciamis, Moh Ijudin pada kesempatan pengajian tersebut mengungkapkan bahwa ibu-ibu punya peran strategis untuk memerangi marak judi online dan dampak negatif pinjol.
“Minimal memulai nya dari keluarga masing-masing. Langkah menyelamatkan anak-anak dari pengaruh judi online harus dilakukan sedini mungkin sebelum terlanjur parah,” ingat Moh Ijudin.
Maraknya pengaruh judi online sudah semakin parah, miris dan mengkhawatir. Bahkan di Ciamis sudah menyasar anak-anak tingkat SD. Itu semuanya karena mudah dan masifnya penggunaan HP yang memudahkan akses internet ke berbagai aplikasi termasuk aplikasi judi maupun konten pornografi.
“Disinilah peran utama ibu-ibu. Jangan terlalu memberi keleluasan penggunaan HP bagi anak. Harus ada pengawasan. Ibu-ibu harus punya langkah bijak untuk memeriksa HP anak, kalau bisa rutin tiap hari,” imbuhnya.
Bagaimanapun juga menurut Ijudin, ibu-ibu punya hak untuk memeriksa HP anak sendiri. “Sebagai orang tua, ibu-ibu punya hak untuk memeriksa HP anak sendiri. Beda halnya kalau saya melakukannya terhadap anak orang lain, bisa kenapa pasal hukum. Sementara orang tua punya otoritas untuk mengawasi anak dalam penggunaan HP,” kata Ijudin yang juga Ketua Forum Ketahanan Bangsa (FKB) Ciamis tersebut.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Tasikmalaya, Melati Usman.
Pengajian ibu-ibu dan the power of emak-emak menurut Melati Usman adalah suatu kekuatan strategis untuk melawan maraknya judi online.
“Judi online itu sangat mudah diakses oleh anak-anak. Melalui HP tentunya. Jadi ibu-ibu yang punya waktu banyak di rumah, dekat dengan anak-anak sehingga punya kesempatan banyak untuk mengawasi anaknya dalam penggunaan HP,” jelas Melati Usman.
Disamping itu ibu-ibu juga harus bijak dalam menggunakan HP yang serba canggih sekarang ini. Jangan terlalu mudah tergoda dengan gampangnya belanja online, pinjaman online maupun tawaran investasi.
“Minjam uang melalui pinjol sangat mudah. Dibanding mengajukan kredit ke bank. Sehingga banyak yang tergiur, termasuk ibu-ibu. Kaena ibu-ibu punya waktu yang banyak menggunakan HP, bukan tak mungkin juga tergoda untuk menggunakan jasa layanan pinjol” katanya.
Kalau memang harus meminjam uang melalui pinjol menurut Melati, pastikan aplikasi pinjol tersebut legal dan logis. Digunakannya untuk kegiatan produktif bukan konsumtif.
“Dan yang penting sebelum minja ke pinjol, pastikan bahwa akan sanggup membayarnya,” ingat Melati.
Yang marak terjadi sekarang adalah banyaknya warga masyarakat yang terjebak pinjol ilegal. Dan uangnya digunakan untuk hal-hal yang tidak produktif, termasuk digunakan untuk judi online.
Demikian pula dengan tawaran investasi yang menjanjikan untung yang menggiurkan. “Kalau ada tawaran investasi dengan keuntungan diatas 35% lebih baik lupakan. Tinggalkan, itu tidak logis. Khawatir nanti malah jadi korban,” ungkapnya.
Agar sehat dan selamat dunia akhirat menurut Melati, rajin-rajin lagi “minum” Jamu Pol. “Jaga mulut dan jaga jempol. Agar selamat,” ujar Melati.
Menurut Melati di tengah kemudahan teknologi digital dan maraknya penggunaan HP, jempol (jari) punya peran penting dalam menyelamat diri serta kelangsungan hidup.
“Bijaksanalah dalam menggunakan jempol (jari) ketika mengakses berbagai aplikasi maupun akun saat memakai HP,” pungkasnya sembari mengapresiasi peran ibu-ibu jamaah pengajian majelis taklim dan GOW Ciamis, DKM Masjid Agung Ciamis dalam kegiatan sosialisasi tentang judol dan pinjol tersebut.
Editor : Asep Juhariyono