“Meski anaknya masih dibawah umur, tapi pergaulannya sudah dewasa. Khawatir terjadi perzinahan, orang tua memilih menikahkan anak mereka meski masih usia di bawah 19 tahun,” katanya.
Faktor utamanya, adalah menghindari perzinahan karena pergaulan. “Itu yang menjadi kekhawatiran. Tetapi segelintir ada juga yang MBA akibat kecelakaan karena pergaulan bebas,” imbuh Hamzah.
Maraknya medsos tak hanya berdampak pada meningkatnya pergaulan bebas. Tetapi menurut Hamzah juga memicu anak-anak lebih cepat dewasa libidonya karena begitu gampangnya mereka melihat tontonan yang seharusnya untuk orang dewasa mereka dapatkan dari medsos.
“Medsos telah memicu terjadinya anak remaja, dewasa libido lebih dini,” jelasnya.
Akibat tontonan dewasa yang gampang diperoleh di medsos tersebut, memicu keinginan tahuan anak-anak, bahkan malah coba-coba saat mereka bebas bergaul di lingkungan, maupun di rumah.
“Orang tua yang memperhatikan pergaulan anak-anaknya tersebut ada yang khawatir. Makanya mereka lebih menempuh upaya permohonan dispensasi nikah (diska) tersebut. Dan memilih menikahkan anak mereka meski usia masih dibawah umur, daripada terjerumus pada zina,” ungkap Hamzah.
Editor : Asep Juhariyono