CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id – Menjelang waktu jumatan, Jumat (12/04/2024) pukul 11.30 WIB siang, warga Dusun Naratel RT 02 RW 01 Desa Nagarawangi Kecamatan Panawangan, Ciamis dikagetkan dengan bencana longsor yang nyaris menyeret rumah Rudi Mahmudin (54).
Tebing yang curam ketinggian puluhan meter di Dusun Naratel RT 02 RW 01 tersebut runtuh setelah dipicu hujan lebat malam harinya. Longsor tebing tidak hanya menimbun sekitar 1 hektar sawah dan kebun yang ada di bawahnya.
Tetapi juga nyaris menyeret rumah Rudi Mahfudin yang ada di atas tebing yang terjal tersebut. Halaman rumah yang dihuni 3 KK (11 jiwa) sudah terseret longsor, tidak tersisa. Kondisi rumah sudah sangat mengkhawatirkan.
“Rumah korban sudah tidak mungkin dihuni lagi. Rumah berada langsung di atas tebing yang longsor,” ujar Camat Panawangan Kusdinar S.IP MSi kepada iNewsCiamisRaya.id, Sabtu (13/4/2024).
Ketinggian tebing yang longsor tersebut cukup curam, mencapai puluhan meter. “Mungkin ketinggian tebing mencapai hampir 100 meter. Bagian tebing yang longsor sekitar 150 bata,” katanya.
Menyusul kejadian longsor yang nyaris menyeret rumah Rudi Mahmudin tersebut, warga bersama aparat desa dan kecamatan setempat, berikut relawan Tagana dan BPBD Ciamis, Jumat (12/04/2024) siang tersebut, usai Jumatan langsung bergotong royong mengevakuasi harta benda korban. Diungsikan ke musola Al Muhajirin di lingkungan RT setempat.
“Rumah sudah dikosongkan, penghuninya mengungsi ke musola Al Muhajirin di lingkungan yang sama,” jelas Odin Nugraha, relawan FK Tagana Ciamis.
Plh Sekda Ciamis, Dr Aef Sefulolah, Jumat (12/04/2024) sorenya langsung mendatangi lokasi longsor yang nyaris menyeret rumah warga di Dusun Naretel Desa Desa Nagarawangi tersebut. Mengecek lokasi dan menyampaikan bantuan untuk korban.
Kondisi serupa juga menimpa rumah Anton Patoni (59) di Dusun Cisapi RT 03 RW 01 Desa Natanegara Kecamatan Panawangan. Tebing yang berada di bawah rumah korban runtuh saat hujan lebat, Kamis (11/04/2024) pukul 20.00 WIB malam. Longsor tebing tersebut menyeret halaman rumah korban.
Longsor tebing tersebut tak hanya nyaris menyeret rumah Anton Patoni, tetapi juga mengancam dua rumah lainnya yang berada di atas tebing.
Mengantisipasi terjadinya longsor susulan, halaman rumah korban yang sudah runtuh ambles tersebut ditutup dengan terpal.
“Tebing yang longsor ditutup untuk mengurangi pengikisan tanah bila turun hujan,” ujar Odin Nugraha, relawan FK Tagana Ciamis.
Daerah pedesaan di Kecamatan Panawangan topografinya didominasi tebing perbukitan yang rawan bencana longsor. Tiga hari pasca Idul Fitri ini telah terjadi longsor dan pergeseran tanah di sejumlah lokasi menyusul hujan lebat yang mengguyur hampir tiap malam.
Editor : Asep Juhariyono