get app
inews
Aa Text
Read Next : Predator Seks, Mahasiswa di Ciamis Diduga Lakukan Kekerasan Fisik dan Sodomi Belasan Bocah Laki-Laki

Longsor Timbun Saluran Irigasi Asna Ciamis, Pasokan Air Lima Desa di Kaki Gunung Sawal Terputus

Selasa, 13 Mei 2025 | 18:43 WIB
header img
Wargga gotong royong membersihkan material longsor yang menimbun saluran irigasi Asna di kaki Gunung Sawal. Foto: Istimewa

CIAMIS, CiamisRaya.iNews.id – Akses air irigasi untuk ratusan hektare lahan pertanian di wilayah kaki Gunung Sawal lumpuh total setelah saluran irigasi Asna tertimbun longsor besar, Senin (12/5/2025), sekitar pukul 20.00 WIB.

Peristiwa longsor terjadi di Blok Nineung, Dusun Desa RT 06 RW 02, Desa Gunungsari, Kecamatan Sadananya. Tebing setinggi sekitar 50 meter ambrol akibat hujan deras yang mengguyur sejak sore hari. Material longsor setebal beberapa meter menutupi saluran irigasi sepanjang kurang lebih 30 meter.

Dampaknya, aliran air irigasi yang bersumber dari Saluran Asna terhenti total. Tidak hanya warga Desa Gunungsari yang terdampak, tapi juga petani di empat desa lainnya, yakni Desa Tanjungsari dan Sadananya di Kecamatan Sadananya, serta Desa Saguling dan Baregbeg di Kecamatan Baregbeg.

"Ini bukan masalah satu desa saja, air irigasi yang terputus mengaliri lima desa sekaligus. Sawah dan kolam ikan warga langsung terdampak," kata Kepala Desa Gunungsari, Eman Sulaiman, saat dikonfirmasi Selasa (13/5/2025).

Hujan Ekstrem dan Luapan Air Jadi Pemicu Longsor

Menurut Eman, longsor dipicu oleh curah hujan ekstrem yang berlangsung sejak sore hingga malam. Air dari saluran pembuangan di atas tebing meluap dan menghantam lereng, merusak lahan di sekitarnya hingga memicu longsor besar.

Material longsoran berupa tanah, batu, dan akar pepohonan menutup total bagian saluran irigasi yang berada tepat di bawah lereng. Akibatnya, aliran air ke lahan pertanian warga di lima desa pun terputus tanpa kepastian kapan akan pulih.

"Pagi tadi, warga beramai-ramai bergotong royong membersihkan material longsoran. Tapi dengan alat seadanya, pekerjaan ini sangat berat," tutur Eman.

Akses Sulit, Alat Berat Tak Bisa Masuk

Medan terjal dan akses yang sulit membuat pengangkutan alat berat menjadi tidak memungkinkan. Warga hanya bisa mengandalkan tenaga manual dan peralatan sederhana untuk menyingkirkan timbunan material.

Eman menyebut salah satu solusi yang sedang dipertimbangkan adalah menggunakan pompa bertekanan tinggi untuk menyemprot material longsor dari saluran irigasi. Meski tidak mudah, langkah tersebut dianggap lebih memungkinkan daripada menunggu alat berat.

"Kami sedang mencari solusi terbaik agar aliran air segera pulih. Kalau ini dibiarkan terlalu lama, sawah petani terancam gagal tanam," pungkas Eman.

Pemerintah desa berharap adanya perhatian dari pemerintah kabupaten maupun dinas terkait agar proses penanganan bisa lebih cepat dan efektif, demi menyelamatkan musim tanam kedua tahun ini.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut