5. Minta Jaksa Agung Copot Kajati yang Berbahasa Sunda saat Rapat
Arteria Dahlan meminta agar Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mencopot seorang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) karena berbahasa Sunda dalam forum rapat. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Kerja dengan Jaksa Agung.
"Ada kritik sedikit Pak JA, ada Kajati Pak, dalam rapat, dalam raker itu ngomong pakai Bahasa Sunda," kata Arteria di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (17/1/2022).
Namun, politikus yang sering membuat pernyataan kontroversial itu tidak menyebutkan siapa Kajati yang dimaksud. Arteria hanya menegaskan permintaannya agar Jaksa Agung mencopot Kajati yang ia maksud. "Ganti pak itu. Kita ini Indonesia pak," kata Legislator Dapil Jawa Timur VI ini.
Karena pernyataan yang dinilai menyinggung tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendesak Arteria untuk segera memohon maaf kepada masyarakat Sunda. Desakan tersebut disampaikan Ridwan Kamil menyikapi kegaduhan yang dibuat Arteria Dahlan.
"Jadi saya menghimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat Sunda di Nusantara ini. Kalau tidak dilakukan, pasti akan bereskalasi. Sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," tutur Kang Emil, Selasa (18/1/2022).
Budayawan Majalengka juga bereaksi atas ungkapan Arteria Dahlan yang meminta Kajati Jabar dicopot gara-gara menggunakan bahasa Sunda saat rapat. Sejumlah Budayawan Majalengka menilai ungkapan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP itu sebagai sesuatu yang tidak logis.
Alih-alih meminta untuk dicopot, penggunaan bahasa daerah seharusnya diapresiasi. "Seharusnya kecenderungan orang menggunakan bahasa daerah diapresiasi," kata salah satu Budayawan Majalengka, Wa Kijoen, Selasa (18/1/2022).
Budayawan Majalengka lainnya, Oom Somara menilai di tengah rencana penamaan Nusantara untuk calon Ibu Kota baru, justru muncul ungkapan yang menyinggung sebagian warga.
"Saya menyebutnya sebagai Tragedi Arteria. Di saat pemimpin tertinggi negeri ini hendak menamai calon Ibu Kota baru RI dengan nama Nusantara, tiba-tiba saja ada yang berpikir bahwa menggunakan bahasa Sunda sebagai pelanggaran berat, yang memungkingkan seorang Kajati dicopot," jelas dia.
6. Ancam Perkarakan Menko Polhukam Mahfud MD
Arteria Dahlan, geram dan akan memperkarakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD. Dia pun meminta Mahfud untuk mencabut pernyataan soal anggota DPR 'markus'.
"Tadi Prof (Mahfud) begitu keras, (bilang) DPR itu keras padahal Markus minta proyek," ujar Arteria dalam RDP di Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2023) malam.
Politikus PDIP ini meminta agar pernyataan Mahfud tersebut ditarik. Pasalnya, pernyataan Mahfud dapat dinilai oleh publik bahwa semua anggota DPR adalah 'markus."Saya minta Prof cabut," tegas Arteria.
Mahfud pun langsung mengklarifikasi pernyataannya tersebut dalam sesi pendalaman bahwa yang dimaksud olehnya adalah DPR periode 2004-2009.
"Saya bicara Markus. Saya bicara Markus, ini tadi saya dipotong bicara Markus. Di DPR itu pernah terjadi peristiwa tanggal 17 bulan 2 tahun 2005. Namanya peristiwa "ustad di kampung maling"," kata Mahfud.
Demikianlah 6 kontroversi Arteria Dahlan, Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP yang sering mendapat cibiran netizen di media sosial.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews dengan judul "Deretan Kontroversi Arteria Dahlan, Nomor 5 Mencabik Hati Masyarakat Sunda"
Artikel ini telah diterbitkan di halaman Okezone dengan judul "Diancam Diperkarakan Arteria soal Pernyataan DPR Markus, Mahfud MD: Bukan Anggota Sekarang!"
Editor : Asep Juhariyono