CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id – Siswa SD Yos Sudarso Tasikmalaya kunjungi Kampung Kerukunan di Jalan Pemuda, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Rabu (15/2/2023).
Kedatangan para siswa ini untuk belajar di luar sekolah dan pembelajaran Projek Pancasila yang ada di dalam kurikulum merdeka.
Baca Juga
Pohon Kelapa Tumbang Timpa Sepeda dan Dapur Rumah Warga di Ciamis
Kepala SD Yos Sudarso Tasikmalaya, Margareta Yurita Hartati mengatakan, anak-anak didiknya yang datang ke Kampung Kerukunan merupakan siswa kelas 4, 5, dan 6.
“Dalam kunjungan ini para siswa diajarkan untuk bertoleransi, saling mengenal budaya, agama serta keberagaman. Tentunya bagaimana siswa ini bisa hidup rukun dengan baik," kata Margareta.
Menurutnya, Kampung Kerukunan di Ciamis ini tentunya sangat dirindukan oleh semua daerah karena terdapat tempat ibadah yang berdampingan dan masyarakatnya hidup rukun saling bertoleransi.
Baca Juga
Tanah Ambles di Tambaksari Ciamis, 3 Rumah Warga Retak-Retak
“Tentu dengan demikian, Kampung Kerukunan ini menjadi contoh pembelajaran kepada para siswa dengan harapan ke depan dapat melahirkan anak-anak yang mempunyai hati dan nurani yang lebih baik, memiliki cinta kasih dan bisa hidup damai serta berpikir kritis, bisa hidup mandiri dan bisa mencintai teman sesamanya," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, para siswa yang berjumlah 72 orang mengunjungi 3 tempat ibadah yang ada di Kampung Kerukunan seperti Gereja Santo Yohanes, Masjid Al-Mujahidin, dan Kelenteng Hok Tek Bio.
Salah seorang siswa SD Yos Sudarso, Tegar (11) mengaku senang setelah berkunjung ke Kampung Kerukunan karena dapat belajar tentang pentingnya hidup toleransi.
Baca Juga
Antisipasi Cuaca Ekstrem, KPU Ciamis Anjurkan TPS Ditempatkan dalam Ruangan
“Perasaannya setelah melihat 3 tempat ibadah di Kampung Kerukunan ini tentunya sangat seru, dan juga ada edukasinya. Kita bersama guru diajarkan bertoleransi agar bisa lebih akrab dengan teman lainnya," kata Tegar.
Hal senada disampaikan Jafier dan Sandi. Kunjungan tersebut tentu sangat bermanfaat dalam hidup berbangsa. Mereka bisa lebih mengenal akan hidup bersama dengan teman berbeda agama, suku maupun budaya.
“Rasanya senang sekali, karena barusan diajarkan bertoleransi, bersuka cita dalam hidup berbangsa. Jadi kita hidup bersama-sama dengan antar umat beragama lainnya," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono