Inilah 5 Pesepakbola Kaya Raya yang Jatuh Miskin, 2 Diantaranya Pernah Main di Indonesia

JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Inilah 5 pesepakbola kaya raya yang jatuh miskin, sangat menarik untuk disimak. Kaya raya karena memiliki karier yang cemerlang di dunia sepak bola dan akhirnya jatuh miskin, hal tersebut tak jarang dialami pesepakbola top dunia.

Dengan kualitas apik yang dimiliki di dunia sepakbola, para pesepakbola ini akan mendapatkan bayaran besar selama kariernya. Tentunya kehidupan mereka pun akan berubah drastis.

Baca Juga

7 Pesepakbola Indonesia Jebolan Pesantren, Nomor 3 Jadi Pemain Andalan Shin Tae-yong

Akan tetapi terkadang para pesepakbola dunia ini tidak bisa memanfaatkan materi hasil kerja kerasnya dengan baik. Beberapa diantaranya salah dalam mengelola kekayaannya sehingga akhirnya membuat para pesepakbola dunia jatuh miskin.

Lantas, siapa saja pesepakbola kaya raya yang mengalami hal tersebut? Berikut 5 pesepakbola kaya raya yang jatuh miskin.

5 pesepakbola kaya raya yang jatuh miskin.

1. Ronaldinho

Ronaldinho, dia telah kehilangan banyak uang setelah pensiun. Semua itu terjadi karena Ronaldinho gemar berfoya-foya. Pesepakbola asal Brasil itu banyak menghabiskan uang untuk alkohol dan berpesta.

Baca Juga

Usai Jadi Mualaf 5 Pesepakbola Top Dunia Ini Kariernya Makin Moncer

Mantan pemain Barcelona itu juga gagal melakukan beberapa investasi. Ronaldinho pun semakin terpuruk karena sempat masuk penjara. Dia menjadi salah satu pesepakbola terbaik di generasinya yang bangkrut setelah pensiun.

2. Paul Merson

Pada era 90-an, Paul Merson menghasilkan banyak uang. Sebab, kariernya begitu cemerlang dengan membela tim-tim top. Pemain asal Inggris ini sendiri paling banyak menghabiskan kariernya di Arsenal.

Usai mengukir karier apik, Paul Merson memutuskan gantung sepatu pada 2006. Beberapa tahun kemudian, ia langsung bangkrut. Dia banyak menghabiskan uangnya untuk bersenang-senang bersama perempuan, mengonsumsi alkohol, serta yang paling utama adalah berjudi. Namun untungnya, Merson mampu mengalahkan kecanduan judi sehingga sudah tidak bermain lagi.

Editor : Asep Juhariyono