Penggunaan pupuk kimia an organik katanya memang praktis, tinggal ditabur. Tentu beda dengan pemakaian pupuk cair yang harus disemprotkan dengan menggunakan handspayer.
Guna menghemat tenaga Mang Endu memofikasi handspayer manual dengan menambahkan dinamo dan aki. Sehingga handspayernya tidak perlu dipompa.
Dan ketika tanaman padi terserang hama penyakit terutama serangga Mang Endu, maracik obat dari bermacam daun-daunan seperti daun cengkeh, daun laja, sereh serta puntung rokok atau tembakau yang fermentasi. Air hasil difermentasinya dipakai sebagai insektisida alam disemprotkan ke tanaman padi.
Kalau tanaman padi terjangkit hama wereng coklat (WBC), Mang Endu memanfaatkan kulit pohon kamboja (samboja) yang banyak tumbuh di komplek pamakaman.
Kulit pohon atau bunga kamboja tersebut dicincang-cincang jadi halus dicampur sereh atau tembakau (bako) direndam.dalam air panas selama 1 atau 2 hari. Air rendaman kulit pohon kamboja tersebut disemprotan ke tanaman padi yang terserang hama wereng coklat.
"Banyak bahan bahan alami yang bisa diolah jadi insektisida nabati," jelasnya.
Atas berbagai kreativitasnya Mang Endu bersama sejumlah petani di Blok Cikumetir Bolenglang memilih bercocok tanam padi secara organik hasil racikan sendi
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait