3. Olahraga
Meskipun Anda tidak punya kelebihan berat badan, berolahraga secara teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi. Ini dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik).
Ahli Bedah Umum AS merekomendasikan olahraga setidaknya dua jam 30 menit seminggu , yaitu sekitar 30 menit sehari, lima hari seminggu. Bahkan sedikit aktivitas fisik pun dapat membantu. Cobalah berjalan kaki 10 menit saat istirahat makan siang atau naik tangga daripada lift.
4. Pelajari Silsilah Keluarga
Riwayat keluarga dapat mempengaruhi risiko seseorang terkena kolesterol tinggi dan penyakit jantung. Jika ada riwayat kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, aterosklerosis, atau sindrom metabolik dalam keluarga, maka risiko seseorang untuk mengalami kondisi tersebut juga dapat meningkat. Penting untuk mengetahui riwayat kesehatan keluarga dan berbicara dengan kerabat untuk memahami faktor risiko yang mungkin ada.
Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan salah satu kondisi tersebut, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat membantu mengevaluasi risiko kesehatan secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan kadar kolesterol, dan merencanakan strategi gaya hidup yang sesuai untuk mengelola risiko tersebut.
5. Hilangkan Lemak Trans
Lemak trans meningkatkan kolesterol “jahat” dan menurunkan kolesterol “baik”. Mereka sering ditemukan dalam makanan yang digoreng serta makanan panggang yang dikemas secara komersial, seperti kue dan kerupuk.
Jumlah lemak trans dalam makanan telah menurun sejak saat itu FDA mengeluarkan peringatan awal terhadap lemak trans pada 2013. Keputusan tersebut menetapkan bahwa jenis lemak trans produksi yang ditemukan dalam makanan kemasan, yang disebut minyak terhidrogenasi parsial, tidak “secara umum diakui sebagai aman” (GRAS).
Pastikan untuk memeriksa daftar bahan pada makanan kemasan apa pun yang Anda pilih. Pastikan persentase lemak transnya nol gram dan daftar bahannya tidak mengandung minyak terhidrogenasi.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait