“Untuk tahapan Pemilu ini, terlebih menghadapi hari H Pemilu kami akan berkoordinasi dengan BPBD (Ciamis),” ungkap Sarno.
Dari 3.943 TPS pada Pemilu 2024 nanti, menurut Sarno akan dipetakan tingkat kerawanan bencananya. Terutama mengantisipasi cuaca ekstrim yang ditandai dengan turunnya hujan intensitas tinggi berdurasi lama yang disertai angin kencang dan petir. Yang puncaknya diperkirakan pada pertengahan Februari nanti.
Semua penyelenggara pemilu di setiap tingkatan (KPU, PPK, PPS, KPPS) harus memahami ancaman bencana cuaca ekstrim.
“Mitigasi bencana menjadi rambu-rambu untuk menentukan lokasi TPS. TPS harus aman dan nyaman, jauh dari ancaman bencana,” katanya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Ciamis, R Memet Hikmat kepada iNewsCiamisRaya.id menyebutkan dari keterangan resmi BMKG, diprediksi puncak cuaca ekstrim (hujan ekstrim) akan berlangsung pada pertengahan Februari 2024 nanti.
“Sementara di Ciamis pertengahan November ini sudah mulai turunnya hujan. Tapi belum merata. Saat ini sudah mulai peralihan musim dari kemarau kering (el Nino) ke cuaca ekstrim (la Nina). Puncak cuaca hujan ekstrim diprediksi BMKG akan terjadi pada pertengahan Februari 2024 nanti yang berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi,” jelas Memet.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait