CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id - BMKG memprediksi pertengahan bulan Februari 2024 merupakan puncaknya cuaca ekstrim (hujan dengan intensitas tinggi, disertai angin kencang dan petir).
Pada pertengahan bulan Februari 2024 nanti, tepatnya tanggal 14 Februari akan berlangsung pesta demokrasi, Pemilu yakni Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).
Sementara pertengahan bulan November ini, meski hujan sudah mulai turun di beberapa daerah, tapi belum masuk musim hujan. Namun, baru peralihan dari El Nino (kemarau kering ) ke La Nina (cuaca ekstrim) yang ditandai dengan mulainya turunnya hujan secara sporadis tidak merata.
Mulai sekarang sampai pertengahan Februari nanti, tahapan pemilu akan berlangsung pada musim hujan. Dengan puncak hujan ekstrim pertengahan Februari nanti.
“Informasi dan prediksi dari BMKG memang demikian. Musim hujan akan mulai dan puncaknya pada pertengahan Februari nanti,” ujar Ketua KPU Ciamis, Sarno Maulana Rahayu kepada iNewsCiamisRaya.id, Selasa (21/11).
Dengan akan masuknya musim hujan (cuaca ekstrim) menurut Sarno mitigasi bencana menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan tahapan Pemilu. Terutama menyangkut pendistribusian logistik.
“Proses pendistribusian logistik pemilu pada bulan Februari nanti akan berlangsung pada hari-hari puncaknya cuaca ekstrim. Hari-hari dengan curah hujan tinggi,” katanya.
Makanya untuk pendistribusian logistik Pemilu dari KPU ke tingkat PPK, menurut Sarno harus menggunakan mobil tertutup (mobil box). Agar aman dari ancaman hujan. Demikian juga dari PPK ke PPS.
“Sama dengan Pemilu 2019, untuk pendistribusian logistik ini kami sedang menjajaki kerjasama dengan PT Pos Indonesia yang punya armada mobil box,” ujar Sarno.
Demikian pula dengan pendistribusian logistik dari PPS ke KPPS/TPS harus seaman mungkin jangan sampai kena guyuran hujan.
Termasuk pemilihan lokasi TPS, juga harus mempertimbangan mitigasi bencana. Menurut Sarno, pemilihan lokasi TPS harus mempertimbangkan kemungkinan terjadinya bencana.
Baik itu ancaman bencana longsor, banjir, pohon tumbang maupun angin kencang. Bangunan yang jadi lokasi TPS, jangan sampai ada atap yang bocor, kondisi bangunan aman. Ada jalur evakuasi bila terjadi bencana.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait