get app
inews
Aa Text
Read Next : Tembok Penahan Tanah Runtuh, Rumah Warga di Ciamis Terancam Ambruk

Penyakit Patek Teror Petani Cabai di Sukamantri Ciamis, Hasil Panen Anjlok sampai 50 Persen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 21:08 WIB
header img
Darno (60) petani cabai di Blok Puncak Joho Dusun  Nusasireum Desa Cibeureum Sukamantri Ciamis, mengeluhkan penyakit patek yang meneror tanaman cabai petani. Foto: CiamisRaya.iNews.id/Andri M Dani

CIAMIS, CiamisRaya.iNews.id - Sudah lebih dua bulan terakhir petani cabai di sentra sayur mayur kawasan agropolitan Sukamantri dihantui penyakit patek atau disebut juga penyakit  antraknos.

Penyakit patek ini menyerang semua jenis cabai dan menyerang semua bagian tanaman cabai mulai dari 606 sampai pucuk. Terutama  buah. Buah cabai yang terjangkit patek, diawali dengan munculnya bercak coklat kehitaman. kemudian buah cabai jadi busuk dan lunak hingga jadi kering dan mengkerut

Akibat serangan penyakit yang disebabkan jamur  Colletotricum capsicy tersebut hasil panen anjlok drastis sampai 50 persen lebih.

"Dalam kondisi normal tiap  kali panen (4 hari sekali) bisa dapat 1 kuintal  sampai 1,5 kuintal cengek domba (cabai rawit merah). Tapi sudah 3 bulan ini hasil panen rata-rata hanya sekitar 50 kg, bahkan pernah dapat cuma 30 kg," keluh Darno (60) petani cabai di Blok Puncak Joho Dusun  Nusasireum Desa Cibeureum Sukamantri Ciamis kepada CiamisRaya.iNews.id Sabtu (1/2/2025).

Di lahan kebunnya seluas 70 bata (0,1 hektar) tak jauh dari destinasi wisata Mini Rancah Puncak Joho tersebut kini Darno membudidayakan cabai rawit merah (cengek domba) usia 7 bulan. Sudah memasuki masa panen sejak 3 bulan lalu. Namun hasil panennya anjlok, berkurang 50 % lebih.

Biasanya dari kebun seluas 70 bata tersebut setiap panen (4 hari sekali) biasanya dapat rata-rata 1 kuintal sampai 1,5 kuintal cengek domba. Namun sejak 3 bulan lalu, selama cuaca ekstreem yang ditandai denga  seringnya turun hujan deras berdurasi lama, serangan hama penyakit marak dipicu kondisi cuaca. Terutama penyakit patek yang membuat hasil panen anjlok sampai 50 % lebih.

"Sekarang sekali panen hasilnya paling banyak sekitar 50 kg, bahkan sering kurang," katanya.

Saat panen awal 3 bulan lalu menurut Darno, petani benar-benar terpukul. Harga cengek domba hanya Rp 15.000 sampai Rp 18.000/kg. 

"Waktu itu hasil panen hanya cukup untuk beli obat-obatan dan pupuk. Alhamdulillah sebulan terakhir harga cengek domba naik tajam. Sekarang di tingkat petani harga cengek domba sudah sampai Rp 50.000/kg," ujar Darno bersyukur.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut