CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id – Meski telah diperkenalkan lebih dari satu dekade, program pertanian organik di berbagai daerah, termasuk Ciamis, masih menghadapi hambatan besar.
Kekhawatiran petani terhadap risiko panen menjadi faktor utama yang menghambat kemajuan pertanian ramah lingkungan ini.
"Petani sering dihantui ketakutan. Mereka takut serangan hama, takut hasil panen berkurang, dan takut produk organik sulit terjual," ungkap Ir. H. Alik Sutaryat, pakar pertanian organik dari Alika Organic SRI.
Hal ini ia sampaikan dalam pelatihan ekosistem dan pertanian organik SRI (System of Rice Intensification) yang digelar Gaccors (Gabungan Ciamis Cinta Organik Sejati) di Saung Sawah, Dusun Cipaku, Desa Sukamaju, Baregbeg, Kamis (12/12/2024).
Metode pertanian organik SRI mengedepankan praktik ramah lingkungan dengan menghindari penggunaan bahan kimia seperti pupuk dan pestisida anorganik.
Namun, menurut Alik, sebelum menerapkan metode ini, penting bagi petani untuk memahami ekosistem sawah yang akan digarap.
"Petani harus membedah ekosistem sawahnya terlebih dahulu, mulai dari kondisi tanah hingga dampak penggunaan bahan kimia selama puluhan tahun. Kesadaran ini menjadi modal utama untuk keberhasilan pertanian organik yang berkelanjutan," jelas Alik.
Editor : Asep Juhariyono