Begitu juga saat ditanya dari yang mengaku puas tadi, ada sekitar 83,4% menginginkan kembali Herdiat berpasangan dengan Yana. Data ini, kata Toto, juga menggambarkan tingkat kepuasan publik dan yang menginginkan kembali menjabat berbanding lurus dengan elektabilitas pasangan ini.
Toto menambahkan, faktor keempat, yang membuat paslon ini unggul telak melawan Kotak Kosong, karena Herdiat-Yana sudah punya modal strong supporter (pemilih militan) yang sangat tinggi, yaitu 75,5%. Strong supporter 75,5% merupakan hal fenomenal.
Sementara, Kotak Kosong, menurut Toto hanya 10,0%. Berikutnya 14,5% pemilih yang berkategori soft supporter. Yaitu, gabungan pemilih yang sudah punya pilihan tapi bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali.
“Jujur saja, kami dari LSI Denny JA, baru kali ini menemukan data paslon yang strong suporternya tembus fenomenal di angka 75,5%. Biasanya, paling tinggi di angka 45%. Mungkin, ini terjadi karena paslon tersebut tak punya ‘lawan tanding’, yaitu hanya Kotak Kosong,” ungkapnya.
Yang tetap harus diwaspadai, menurut Toto, dalam H-1 bulan ini masih ada 23,7% yang mengaku akan menentukan pilihannya pada saat hari pencoblosan (sebelum berangkat ke TPS dan saat berada di TPS). Dan ada 13,0% yang akan menentukan pilihannya setelah masa kampanye. Meskipun, sudah ada 49,9% yang sudah menentukan pilihan dari sekarang.
Dari analisis Toto, baik kualitatif dan pengalaman selama ini, salah satu faktornya karena tingginya publik di Ciamis yang menganggap money politic ini wajar (53,6%). Dengan kata lain, mereka itu diduga menunggu ada kandidat yang akan memberikan uang untuk memilihnya.
Meskipun, tegas Toto, dengan posisi Paslon melawan Kotak Kosong, hampir dipastikan sulit untuk terjadinya praktik money politic. Apalagi, jika itu dilakukan Kotak Kosong. Namun menurut Toto, prediksi kemenangan bisa berubah bila terjadi tsunami politik.
Editor : Asep Juhariyono