get app
inews
Aa Read Next : PON XXI Aceh-Sumut, 2 Atlet Petanque asal Ciamis Persembahkan Medali Emas untuk Kontingen Jabar

Hidupkan Kembali Tradisi, Calon Pengantin di Ciamis Harus Bawa Kitri saat Akad Nikah

Sabtu, 20 Juli 2024 | 11:17 WIB
header img
Hidupkan kembali tradisi, calon pengantin di Ciamis harus bawa kitri saat akad nikah. Foto: iNewsCiamisRaya.id/Andri M Dani

Sebagai upaya untuk mengatasi semakin terancamnya populasi pohon kelapa di Ciamis, kini muncul gagasan untuk menghidupkan kembali tradisi keharusan membawa dan menanam kitri bagi calon pengantin yang akan menikah. Baik yang menikah di KUA, atau bukan di KUA, seperti di rumah, di masjid atau di gedung.    

Dalam perjalan sejarah kejayaan Ciamis sebagai sentra kelapa rakyat di Ciamis, berawal dari kebijakan Bupati ke-16 Kabupaten Galuh (sebelum berganti nama jadi Kabupaten Ciamis) yang memerintah mulai tahun 1839-1886, menolak tanam paksa (cultuur stelsel) yang menjadi kebijakan penjajah Belanda diterapkan di Ciamis. Karena tanaman kopi (komoditas tanam paksa) hanya akan menguntungkan penjajah, rakyat tak menikmatinya.

Kangjeng Prebu RAA Kusumadiningrat, melancarkan program penanaman kelapa secara massal karena akan lebih menguntungkan rakyat. Setiap warga Tatar Galuh yang akan menikah harus membawa dan menanam kitri (benih kelapa).

Gerakan massal menanam kelapa tersebut membuat setiap kebun dan halaman rumah di Ciamis waktu itu tumbuh subur pohon kelapa. Untuk menampung hasilnya, dibangun lah dua pabrik minyak kelapa yang begitu terkenal di Ciamis (meski sekarang hanya tinggal nama) yakni pabrik minyak Gwan Hien dan pabrik minyak Olvado .

Dan di tingkat masyarakat begitu populer tradisi ngeletik, yakni tradisi membuat minyak kelapa. Tradisi ngeletik tersebut hampir melibatkan semua rumah tangga sebagai bentuk ketahanan pangan tempo dulu. Setiap rumah tangga memproduksi minyak kelapa untuk kebutuhan sendiri, dan bahkan juga untuk dijual.

Tradisi ngeletik tidak hanya menghasilkan minyak kelapa, tetapi juga menghasilkan galendo yakni sari pati minyak kelapa. Galendo merupakan cemilan khas tradisi Ciamis yang sampai sekarang masih eksis sebagai kuliner khas lintas generasi. Segelintir perajin masih setia memproduksi cemilan khas tradisi Ciamis tersebut.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut