"Perbedaan adalah kekayaan Indonesia, jika dihidupi dalam persaudaraan akan membawa sukacita dan kemajuan bangsa," ucapnya.
"Kolaborasi angklung dan gamelan ini salah satu bukti kecil namun nyata”, sambungnya.
Kolaborasi seni budaya yang digelar oleh Gamelan Ki Pamanah Rasa dan Grup Angklung dari Gereja St. Yohannes Ciamis dalam acara Muharraman di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar, Citangkolo, Kota Banjar tadi malam tidak hanya memukau penonton dengan keindahan seni dan kekayaan budaya.
Ia juga meluruhkan sekat-sekat perbedaan dan prasangka yang kerap memisahkan. Ketika Gamelan dan Angklung berpadu dalam harmoni, terlihat jelas bahwa seni memiliki kekuatan untuk mendekatkan berbagai latar belakang agama dan budaya.
"Acara ini menjadi bukti bahwa melalui seni dan budaya, kita bisa menumbuhkan kohesi dan mengembangkan harmoni sosial," ujarnya.
Selain itu, gelaran seni budaya seperti ini juga menjadi sarana efektif untuk memekarkan rasa kebersamaan dan solidaritas di tengah keberagaman.
"Dalam konteks Indonesia yang multikultural, kolaborasi semacam ini sangat baik untuk mendekatkan hubungan antarumat beragama, mengajarkan nilai-nilai toleransi, dan menginspirasi masyarakat untuk hidup berdampingan dengan damai," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono