Modal pinjaman Rp 700 juta tersebut digunakan untuk pengadaan tanah seluas 1 hektar. Lahan seluas 1 hektar tersebut berada di Dusun Cibeber Desa Kahuripan Kecamatan Cileungsi Bogor, kampung halaman tempat kelahirannya.
Di atas lahan seluas 1 hektar tersebut awal dibangun 68 unit. Namanya perumahan Pesona Kahuripan I. Dan ternyata itu laku terjual habis. Sehingga kemudian terus dikembangkan.
“Awalnya nama Pesona Kahuripan tersebut hanya sekedar nama. Tetapi sekarang ternyata sesuai dengan namanya sudah benar-benar jadi sumber kehidupan. Tak hanya sekedar pesona,” tutur Angga yang tengah menanti kelahiran anak keduanya tersebut.
Dari Pesona Kehidupan I tersebut kini sudah berkembang sampai Pesona Kehidupan XI. Kesebelas perumahan dengan bendera Pesona Kahuripan tersebut berada di Kecamatan Cileungsi dan Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor. Kawasan yang sekarang menjadi daerah industri dan pertumbuhan ekonomi. Di 11 lokasi perumahan tersebut memiliki total 11.030 unit rumah.
“Tahun ini kami memang berencana untuk mengembangkannya ke luar Bogor. Dengan target 6.000 unit rumah,” imbuhnya.
Setiap pembangunan perumahan di bawah bendera Pesona Kahuripan tersebut menurut Angga, ia memulainya dengan inovasi baru.
“Tahun ini kami mengembangkan lokasi baru dengan subsidi khusus bagi konsumen. Yakni menyediakan beasiswa bagi anak-anak penghuni (konsumen) yang sekolah di TK sampai lulus SD. Total beasiswa Rp21 juta/anak,” ungkap Angga.
Dan kebanyakan konsumen atau penghuni Perum Pesona Kahuripan tersebut adalah keluarga muda dengan sebagian besar anaknya masih di PAUD/TK atau SD bahkan banyak yang belum sekolah.
Ketua Yayasan Bina Nusantara Ciamis, pengelola SMA Informatika Ciamis, H Tatang Jauhari menyebutkan 65 persen siswa maupun lulusan SMA Informatika berasal dari keluarga menengah ke bawah, dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Makanya kami sengaja mengundang Pak Angga, untuk tampil di hadapan para lulusan (SMA Informatika) yang hadir pada kegiatan perpisahaan hari ini. Bercerita tentang kisah hidupnya dari OB jadi pengusaha sukses properti. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi bagi siswa kami,” ujar H Tatang Jauhari.
Menurut H Tatang Jauhari, pada akhir tahun ajaran 2023/2024 ini SMA Informatika telah meluluskan sebanyak 165 orang siswa. Baik dari jurusan IPA maupun IPS.
“Dengan kehadiran Pak Angga, mudah-mudahan acara perpisahan lulusan SMA Informatika angkat ke XX hari ini lebih bermakna dan lebih bermanfaat,” harap Kang TJ.
Editor : Asep Juhariyono