Mendengarkan ceritanya, korban pun tertarik hingga akhirnya pelaku seolah memberikan kontak kenalan dukunnya itu. Padahal nomor kontak itu dipegang oleh tersangka sendiri.
"Saat korban komunikasi dengan nomor yang diberikan pelaku. Keluhan korban seolah-olah terjawab oleh orang yang mempunyai kelebihan," ucapnya.
"Padahal sebetulnya itu orang yang sama yaitu pelaku yang sebelumnya sudah tau permasalahan yang dialami korban," kata dia menambahkan.
Setelah korban merasa semakin percaya, pelaku pun melancarkan aksinya dengan meminta sejumlah uang ke korban yang diperlukan.
Korban pun mengiring sejumlah uang mulai nominal Rp23 juta, Rp40 juta hingga mencapai Rp200 juta ke nomor rekening yang bukan atas nama pelaku atau nama orang lain.
Akan tetapi setelah di transfer, masalah korban pun tak kunjung selesai hingga akhirnya pelaku dilaporkan ke Polsek Banjar.
"Kami pun melakukan pemanggilan kepada pelaku, namun (pelaku) beberapa kali tidak hadir. Lalu kita melakukan pemanggilan terakhir dan menetapkannya menjadi tersangka," kata Sudi.
Akibat aksi penipuannya itu, seorang honorer di Kota Banjar yang berkedok sebagai dukun palsu dijerat pasal 378 tentang penipuan dan diancam kurungan selama 4 tahun penjara.
Editor : Asep Juhariyono