“Tapi renovasi belum dimulai karena dana belum tersedia. Tapi dengan ada kejadian tadi pagi, mau tidak mau renovasi harus segera dilakukan,” jelas Ustad Edi.
Menyusul ambruknya bagian kubah masjid Rabu (10/4) pagi, siang harinya selepas Zuhur sampai Asar menurut Ustad Edi, sekitar 120 jamaah dan warga setempat bergotong royong membongkar kubah dan menurunkan genteng atap masjid sehingga masjid Nurul Iman saat ini tinggal beratap langit. Kayu kaso atap juga dibongkar.
Sementara untuk pelaksanaan salat berjamaah lima waktu, menyusul kejadian ambruknya kubah masjid tersebut, dialihkan ke ruang kelas madrasah yang berada di komplek yang sama. Ruang kelas madrasah ukuran 13 x 6 meter sementara jadi ruang untuk melaksanakan salat berjamaah lima waktu berikut pengajian.
Sedangkan kegiatan belajar mengajar MDA (madrasah) Nurul Iman tetap berlangsung di ruang kelas yang sama.
“Kegiatan belajar madrasah mulai pukul 14.00 sampai pukul 16.00. Ada 76 siswanya,” tutur Ustad Edi sembari berharap ada donatur yang peduli agar pelaksanaan renovasi Masjid Nurul Iman segera dimulai.
Editor : Asep Juhariyono