"Anda diminta menjadi calon wakil presiden, saat itu saya kaget. Pa Mahfud itu sering kuliah kekampus-kampus dan rutin datang ke pesantren-pesantren meski tidak ada pemilu, Mungkin aspirasi masyarakat muncul dari itu," katanya.
"Syariat itu jangan kamu suka minta-minta jabatan atau memburu-buru jabatan. Tapi kalau kamu diminta Insyaa Allah dalam setiap tugas yang dijalankan akan di bantu oleh Allah SWT, nah disitulah maka setelah ditetapkan dan saya setuju tentu saya harus kampanye sesuai ilmu politik bersosialisasi sesuai ilmu sosiologi," kata dia menambahkan.
Dalam kesempatan tersebut, Mahfud juga membahas terkait persoalan guru-guru madrasah yang belum merasakan kesejahteraan.
"Itu banyak guru madrasah, merek tidak mendapat perhatian apa-apa gajinya Rp300 ribu sebulan dan kadangkala oleh madrasahnya di bayar 6 bulan sekali tapi guru-guru ini mengabdi dengan pengabdian mencetak orang-orang hebat seperti saya ini lulusan madrasah itu guru saya tidak dibayar waktu itu," ucapnya.
Mahfud juga membahas akan mensejahterakan nasib orang-orang yang menjaga masjid atau sering dikenal dengan istilah Marbot.
"Kalo kita pikir pengabdian mereka iu luar biasa mereka menjaga masjid itu dengan ikhlas tanpa ada yang memikirkan hidup dirinya," kata Mahfud.
"Insyaa Allah itu sudah ada di program kita (Ganjar-Mahfud) untuk memberikan hak yang seharusnya didapat oleh mereka," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono