JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Inilah 10 tradisi unik masyarakat di Indonesia dalam menyambut Tahun Baru Islam, menarik untuk disimak. Seperti diketahui, dalam rangka menyambut 1 Muharram atau Tahun Baru Islam masyarakat di berbagai daerah melakukan peringatan yang berbeda-beda.
Tradisi unik ini menjadikan ikatan yang kuat bagi umat Islam di seluruh wilayah di Indonesia. Peringatan tahun baru Islam 1 Muharram ini, masyarakat merayakan dengan penuh suka cita dan bisa berkumpul bersama.
Dilansir dari berbagai sumber pada, Senin (17/07/23), berikut 10 tradisi unik masyarakat di Indonesia dalam menyambut tahun baru Islam.
Tradisi Unik Masyarakat di Indonesia Menyambut Tahun Baru Islam
1. Mabit Bersama
Sebagian besar masyarakat Indonesia melaksanakan mabit (malam bina taqwa) atau tradisi bermalam bersama di masjid.
Mereka mengisi kegiatan mabit dengan membaca al-quran, ceramah agama, atau bermunajat kepada Allah SWT. Tradisi ini menciptakan suasana kebersamaan dalam reff refleksikan diri.
2. Grebeg Suro
Grebeg Suro menjadi tradisi rutin masyarakat Ponorogo, Jawa Timur menyambut tahun baru Islam. Pada tradisi ini masyarakat Ponorogo mengadakan berbagai acara kesenian seperti reog dan pawai. Tidak lupa memanjatkan doa pada malam hari untuk tahun yang lebih baik.
3. Bubur Suro
Pada saat perayaan Tahun Baru Islam, masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya membuat bubur yang terbuat dari beras, santan, garam, jahe, dan sereh. Bubur ini dikenal dengan nama bubur merah putih atau bubur suro yang disajikan terpisah. Bubur akan dihiasi dengan berbagai topping antara lain serpihan jeruk bali, butiran delima, dan 7 jenis kacang-kacangan. Biasanya bubur ini dibuat pada 10 Muharram dan dibawa ke masjid.
4. Kirab Kebo Bule
Pihak Keraton Surakarta dan warga di sekitar keraton biasanya menggelar tradisi kirab pusaka yang diiringi oleh abdi dalem dan enam ekor kerbau istimewa yang berwarna putih atau dikenal dengan nama kebo bule. Kerbau-kerbau tersebut dipercaya sebagai kerbau keramat yaitu Kebo Bule Kyai Slamet dan biasanya akan diarak keliling kota.
5. Ledug Suro
Masyarakat Kabupaten Magetan biasa menggelar tradisi Ledug Suro pada saat Tahun Baru Islam. Tradisi ini biasanya diawali dengan kirab Nayoko Projo dan Bolu Rahayu. Pada puncak acara, masyarakat akan menutupnya dengan ngalap berkah dari bolu rahayu yang dipercaya bisa membawa rejeki.
6. Mubeng Benteng
Tradisi rutin di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat setiap 1 Muharram atau malam 1 Suro ini adalah mengelilingi benteng yang diikuti oleh ratusan masyarakat Yogyakarta. Tradisi ini merupakan simbol refleksi dan introspeksi diri. Ritual ini dilakukan dengan berbagai tata cara seperti pembacaan kidung berbahasa Jawa sebelum acara berlangsung.
7. Bulan Asan Usen
Masyarakat Aceh mengadakan tradisi Asan Usen untuk mengenang wafatnya cucu Rasulullah SAW yakni Hasan dan Husein.
Jaman dulu pada sepuluh hari pertama menjelang 1 Muharram masyarakat Aceh tidak melakukan kegiatan besar. Ini perwujudan sebagai bentuk rasa duka atas wafatnya cucu Rasulullah SAW tersebut.
8. Ngadulag
Biasanya tradisi ngadulag dilaksanakan oleh masyarakat sunda di Jawa Barat. Pada perayaan ini masyarakat berlomba menabuh bedug dengan ritme tertentu. Biasanya masyarakat merayakan tradisi ngadulag dengan pawai obor.
9. Pawai Obor
Di beberapa daerah di Indonesia, peringatan 1 Muharram biasa dilakukan dengan melakukan pawai obor keliling kampung. Salah satu wilayah yang konsisten melakukan tradisi ini setiap tahunnya adalah Banten.
10. Festival Tabot
Di Bengkulu, mulai dari 1 Muharram hingga 10 Muharram akan digelar upacara tradisional yang dikenal dengan nama Festival Tabot dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam. Festival ini sudah berlangsung sejak tahun 1685 sebagai bentuk penghormatan terhadap gugurnya Amir Hussain, cucu Nabi Muhammad SAW. Masyarakat Bengkulu percaya bila mereka tidak melakukan festival ini, mereka bisa terkena bencana.
Artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul "10 Tradisi Unik Menyambut Tahun Baru Islam di Indonesia"
Editor : Asep Juhariyono