2. PO NPM
Selanjutnya ada PO NPM, PO bus bertahan hingga 3 generasi. PO Naiklah Perusahaan Minang (NPM) merupakan salah satu perusahaan bus tertua di Indonesia. PO bus ini didirikan pada zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada 1937 oleh Bahauddin Sutan Barbangsi Nan Kuniang.
Sekarang, PO NPM yang berbasis di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, dikelola generasi ketiga, yaitu Angga Vircansa Chairul. Dikutip dari kanal YouTube Perpalz TV, dia memilih meneruskan usaha keluarganya tersebut setelah sang ayah meninggal.
“Founder perusahaan ini adalah kakek saya, Bapak Bahauddin Sutan Barbangso Nan Kuniang. Dia berkongsi dengan beberapa orang lain, dan kakek saya dulu itu istilahnya Tokek Bendi atau pengusaha dokar,” kata Angga dalam unggahan video Perpalz TV.
Berdasarkan penuturan Angga, pada zaman dulu tidak ada kendaraan dan hanya ada dokar sebagai sarana transportasi. Lalu, kakeknya dan rekannya menghadirkan bus untuk sarana transportasi modern.
“Ketika kakek saya meninggal pada 1970-an akhir. Papa saya anak bungsu dari sembilan bersaudara. Papa saya waktu itu lulus dari SMA mau kuliah, tapi keluarga meminta untuk langsung meneruskan usaha keluarga,” ujar Angga.
Angga mengungkapkan, sang ayah meninggal pada 2006, dalam perjalanan dari Jakarta menuju Sydney, Australia. Saat itu, Angga masih kuliah di Australia dan selesai pada 2007, barulah kembali ke Padang Panjang.
“Selesai kuliah, saya diterima kerja di salah satu bank swasta di Jakarta. Saya kerja selama 2,5 tahun. Tapi, selama itu juga pulang-pergi ke Padang Panjang. Selama itu juga kita observasi dan akhirnya membuat keputusan karena sudah mulai reparasi unit,” ujar Angga.
3. PO Sumber Alam
Yang terakhir PO Sumber Alam salah satu PO bus bertahan hingga 3 generasi. PO Sumber Alam berawal dari PO Tresno yang dirintis Thung Tjie Hing pada 1960-an. Dilansir dari kanal YouTube Sumber Alam ID, CEO PO Sumber Alam Anthony Steven Hambali menjelaskan buyutnya awalnya tak ingin melanjutkan usaha.
Himawan Hambali yang merupakan paman Anthony, mengatakan PO Sumber Alam terbentuk setelah mengambil alih PO Jaya untuk mengambil trayek AKAP, yang melayani Jakarta-Yogyakarta.
“Saat itu, untuk memudahkan administrasi, alamatnya ada di Jakarta, namanya sudah PT Sumber Alam tapi busnya masih PO Jaya. Pak Judi (ayah Anthony) ingin memudahkan administrasi dan perbengkelan, barulah di pindah ke Kutoarjo pada 1978,” kata Himawan.
Sementara, Anthony sendiri mulai mengambil alih pimpinan perusahaan pada 2001 hingga saat ini. Sejak awal menduduki kursi kepemimpinan, beberapa kebijakan dikeluarkan untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang PO Sumber Alam.
Demikianlah ulasan mengenai PO bus bertahan hingga 3 generasi, karena perusahaan mampu dikelola dengan baik.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Deretan PO Bus Bertahan hingga 3 Keturunan, Ada yang Berdiri Sejak Zaman Belanda "
Editor : Asep Juhariyono