get app
inews
Aa Text
Read Next : VIDEO: Jelang Libur Panjang Nataru 2023, Ini Persiapan PO Bus Gapuraning Rahayu di Ciamis

Deretan PO Bus Bertahan hingga 3 Generasi, Nomor 2 Ada Sejak Zaman Penjajahan Belanda Tahun 1937

Selasa, 13 Desember 2022 | 18:47 WIB
header img
PO Bus Bertahan hingga 3 Generasi. Foto: Tangkapan Layar Perpalz TV

JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Perkembangan Perusahaan otobus (PO) di Indonesia semakin marak. Persaingan bisnis di bidang transportasi darat pun semakin ketat.

Jika pengelolaan perusahaan yang kurang baik, banyak PO bus besar yang gulung tikar ditinggalkan oleh penggunanya.

Biaya operasional alat transportasi massal khususnya bus yang melayani rute Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) cukup besar. Dengan kondisi seperti itu PO bus harus memiliki pondasi bisnis yang kuat.

Namun, tak sedikit PO bus yang mampu bertahan hingga beberapa generasi. Meski melewati masa sulit baik persaingan bisnis, situasi ekonomi dan politik, serta pandemi Covid-19, beberapa PO bus mampu bertahan hingga tiga keturunan.

Ini menandakan perusahaan tersebut sudah sangat matang. Lantas PO bus mana saja yang bertahan hingga tiga keturunan? Dilansir dari berbagai sumber berikut ulasannya.

PO Bus Bertahan hingga 3 Generasi:

1. PO Transport Express

 

PO bus bertahan hingga 3 generasi yang pertama adalah PO Transport Express. Bagi masyarakat Minang atau Padang yang merantau ke ibu kota Jakarta, PO Transport Express sudah menjadi andalan transportasi mereka. Bermarkas di Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat, PO ini bisa dikatakan sebagai salah satu yang legendaris.

Dikutip dari kanal YouTube Perpalz TV, PO Transport Express didirikan pada 1977 oleh Haji Nazar Zakaria Datuak Maharajo Basa. Ia mengawali usahanya dengan menggunakan bus sedang yang melayani Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).

Rute awal yang dilalui PO Transport adalah Lubuk Basung-Tiku Sungai Limau-Padang dan sebaliknya. Pada 1984, barulah PO Transport melayani rute AKAP dengan menggunakan bus besar dengan rute Pariaman-Jakarta, bahkan hingga Bandung dan Yogyakarta.

PO Transport saat ini dikelola oleh generasi kedua, dan sedang mempersiapkan peralihan ke generasi ketiga. Hendrik Dunan Nazar atau cucu dari Haji Nazar Zakaria Datuak Maharajo Basa masih memegang kursi kepemimpinan perusahaan.

Namun, Yoga Hendriko Putra yang merupakan anak dari Hendrik Dunan Nazar sudah mulai masuk ke dalam kursi pimpinan PO Transport. Menariknya, dia lebih memilih ikut mengelola perusahaan keluarga dibandingkan menjalani profesi sebagai dokter.

“Yang paling mendasar saya hobi banget sama bus. Inget banget waktu kelas 1 SMP, kita sekeluarga mau ke Padang, tapi saya bilang jangan belikan Yoga tiket pesawat. Jadi saya naik bus sendiri, tentunya naik (PO) Transport,” ujar Yoga dalam unggahan video Perpalz TV.

Dia menjelaskan, di era yang penuh perjuangan ini, peluang bisnis bus membutuhkan konsep dan strategi yang jelas. “Sejak kecil saya sudah menjadi penonton aktivitas PO Transport ini. Kita harus punya teori, ada big point atau konsep yang harus kita jalani. Kita bikin konsep kenyamanan, tepat waktu, promosi, armada, penilaian rival,” katanya.

Sebagai generasi ketiga, Yoga mulai masuk ke PO Transport pada akhir 2020 dan sudah membuat beberapa kebijakan. Namun, masih ada ruang yang perlu dipelajari untuk mengembangkan perusahaan.

2. PO NPM

 

Selanjutnya ada PO NPM, PO bus bertahan hingga 3 generasi. PO Naiklah Perusahaan Minang (NPM) merupakan salah satu perusahaan bus tertua di Indonesia. PO bus ini didirikan pada zaman penjajahan Belanda, tepatnya pada 1937 oleh Bahauddin Sutan Barbangsi Nan Kuniang.

Sekarang, PO NPM yang berbasis di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, dikelola generasi ketiga, yaitu Angga Vircansa Chairul. Dikutip dari kanal YouTube Perpalz TV, dia memilih meneruskan usaha keluarganya tersebut setelah sang ayah meninggal.

“Founder perusahaan ini adalah kakek saya, Bapak Bahauddin Sutan Barbangso Nan Kuniang. Dia berkongsi dengan beberapa orang lain, dan kakek saya dulu itu istilahnya Tokek Bendi atau pengusaha dokar,” kata Angga dalam unggahan video Perpalz TV.

Berdasarkan penuturan Angga, pada zaman dulu tidak ada kendaraan dan hanya ada dokar sebagai sarana transportasi. Lalu, kakeknya dan rekannya menghadirkan bus untuk sarana transportasi modern.

“Ketika kakek saya meninggal pada 1970-an akhir. Papa saya anak bungsu dari sembilan bersaudara. Papa saya waktu itu lulus dari SMA mau kuliah, tapi keluarga meminta untuk langsung meneruskan usaha keluarga,” ujar Angga.

Angga mengungkapkan, sang ayah meninggal pada 2006, dalam perjalanan dari Jakarta menuju Sydney, Australia. Saat itu, Angga masih kuliah di Australia dan selesai pada 2007, barulah kembali ke Padang Panjang.

“Selesai kuliah, saya diterima kerja di salah satu bank swasta di Jakarta. Saya kerja selama 2,5 tahun. Tapi, selama itu juga pulang-pergi ke Padang Panjang. Selama itu juga kita observasi dan akhirnya membuat keputusan karena sudah mulai reparasi unit,” ujar Angga.

3. PO Sumber Alam

 

Yang terakhir PO Sumber Alam salah satu PO bus bertahan hingga 3 generasi. PO Sumber Alam berawal dari PO Tresno yang dirintis Thung Tjie Hing pada 1960-an. Dilansir dari kanal YouTube Sumber Alam ID, CEO PO Sumber Alam Anthony Steven Hambali menjelaskan buyutnya awalnya tak ingin melanjutkan usaha.

Himawan Hambali yang merupakan paman  Anthony, mengatakan PO Sumber Alam terbentuk setelah mengambil alih PO Jaya untuk mengambil trayek AKAP, yang melayani Jakarta-Yogyakarta.

“Saat itu, untuk memudahkan administrasi, alamatnya ada di Jakarta, namanya sudah PT Sumber Alam tapi busnya masih PO Jaya. Pak Judi (ayah Anthony) ingin memudahkan administrasi dan perbengkelan, barulah di pindah ke Kutoarjo pada 1978,” kata Himawan.

Sementara, Anthony sendiri mulai mengambil alih pimpinan perusahaan pada 2001 hingga saat ini. Sejak awal menduduki kursi kepemimpinan, beberapa kebijakan dikeluarkan untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang PO Sumber Alam.

Demikianlah ulasan mengenai PO bus bertahan hingga 3 generasi, karena perusahaan mampu dikelola dengan baik.

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Deretan PO Bus Bertahan hingga 3 Keturunan, Ada yang Berdiri Sejak Zaman Belanda "

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut