get app
inews
Aa Read Next : Daftar Pesepakbola Termahal Liga 1 2023-2024, Nomor 3 Pernah Bermain di Serie A hingga Piala Dunia

5 Tragedi Berdarah dalam Sepak Bola Dunia, Terbesar ke-2 Kerusuhan Kanjuruhan di Indonesia

Minggu, 02 Oktober 2022 | 19:42 WIB
header img
Ribuan penonton laga Arema FC vs Persebaya Surabaya berhamburan mencari jalan keluar stadion untuk menghindari perihnya gas air mata. Foto: Avirista Midaada

MALANG, iNewsCiamisRaya.id - Inilah lima tragedi berdarah dalam sepak bola dunia, terbesar kedua baru saja terjadi di Indonesia. Kerusuhan kanjuruhan terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya pada Liga 1 2022-2023.

Laga yang berlangsung Sabtu (1/10/2022) malam WIB, di Stadion Kanjuruhan, Malang, dimenangkan oleh Persebaya dengan skor 3-2. Dalam kerusuhan tersebut menelan korban 127 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Kerusuhan tersebut diduga dipicu karena kekalahan Arema FC.

Kerusuhan Kanjuruhan di Malang tersebut merupakan tragedi terbesar dalam sepanjang sejarah sepak bola dunia yang berada di urutan kedua.

Inilah 5 tragedi berdarah dalam sepak bola dunia.

1. Tragedi Stadion Nasional Peru

Insiden berdarah paling mengerikan di sepak bola terjadi pada 1964 di Stadion Nasional Peru, Lima. Laga kualifikasi Olimpiade yang mempertemukan Timnas Peru melawan Timnas Argentina, berakhir mengerikan.

Gol Peru di menit akhir yang dianulir wasit menjadi pemicunya. Puluhan ribu suporter berusaha menginvasi lapangan, yang direspons kepolisian dengan tindakan tegas. Kepanikan yang melanda suporter, menjadi pemicu tewasnya 328 orang. 

Penggemar panik dan berusaha menyelamatkan diri, tetapi pintu stadion tidak mau terbuka. Alhasil, ratusan orang tewas karena terinjak-injak di stadion.

2. Tragedi Kathmandu, Nepal

Sebanyak 93 orang tewas di Stadion Nasional Kathmandu, Nepal, pada 1988. Insiden mengerikan itu terjadi pada laga sepak bola lokal antara Janakpur Cigarette Factory vs Liberation Army. Kencangnya tiupan angin menjadi awal dari tragedi berdarah ini. 

Hujan es mengakibatkan suporter berusaha berlarian menyelamatkan diri lantaran stadion yang sebagian besar tidak beratap. Kepanikan itu menyebabkan ratusan orang terinjak-injak saat berusaha menyelamatkan diri dan menelan 93 korban jiwa.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Berita iNews Ciamisraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut