get app
inews
Aa Text
Read Next : VIDEO: Ritual Gubuk Cinta Suku Kreung Kamboja, Tradisi untuk Anak Perempuan Memilih Calon Suami

Bayi Meninggal Kondisi Kepala Terpisah saat Persalinan di RSUD Jombang, Polisi Selidiki Kasusnya

Rabu, 03 Agustus 2022 | 07:57 WIB
header img
Polisi lakukan penyelidikan terkait bayi meninggal saat persalinan di RSUD Jombang. (Foto: Avirista M)

JOMBANG, iNewsCiamisRaya.id - Penyelidikan dilakukan polisi atas kasus meninggalnya bayi di RSUD Jombang karena dugaan kesalahan penanganan. Penyelidikan dilakukan setelah ayah bayi Yopi Widianto (26) mengadu ke SPKT Polres Jombang.

Pihaknya telah memulai penyelidikan dengan mengagendakan pemeriksaan para saksi. Kasus kematian bayi saat persalinan pasien di RSUD Jombang, bukan tergolong delik aduan. Hal itu diungkapkan oleh Kasatreskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha.  

Yang artinya, pihak polisi tetap bisa melakukan penyelidikan walaupun Yopi tidak melapor ke Polres Jombang, penyelidikan akan tetap dilakukan meskipun Yopi sewaktu-waktu  mencabut laporannya .

"Kasus ini bukan delik aduan. Tanpa ada laporan pun kami bisa melakukan penyelidikan. Tidak berpengaruh (kalau laporan dicabut)," kata Giadi saat dikonfirmasi awak media, pada Selasa (2/8/2022).

Namun pihaknya mengakui bila ayah bayi Yopi Widianto melaporkan ke SPKT Polres Jombang pada Senin sore (1/8/2022). Rencananya kepolisian bakal memeriksa sejumlah saksi, termasuk ibu bayi Rohma Roudotul Jannah (29).  

"Yang dilaporkan pasal 359 KUHP, UU Kesehatan, UU Tenaga Kesehatan dan UU Perlindungan Konsumen. Nanti akan kami konstruksikan, tindakan-tindakan yang dilakukan dokter dan perawat memenuhi standar atau tidak, sesuai SOP atau tidak, atau apakah ada pelanggaran kode etik, ketika ada pelanggaran kode etik, ini lalai apa tidak. Konstruksinya panjang," katanya.

Kepolisian juga bakal meminta pertimbangan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) sebagai pihak ahli yang akan menilai adanya dugaan malpraktik atau tidak.


"Karena kami tidak mempunyai keahlian untuk menilai itu. Apakah nanti masuk (pelanggaran) kode etik profesi, apakah ternyata kode etik yuridis. Yuridisnya larinya bisa di sana, misalnya si dokter izin prakteknya dicabut, atau ke pidana, atau bisa saja mereka menilai itu sudah benar," katanya.

Setelah menerima kesimpulan dari IDI dan PPNI Jatim, barulah polisi melakukan gelar perkara ini. Giadi mengimbau masyarakat tidak mudah menghakimi tindakan yang dilakukan para tenaga kesehatan dalam kasus persalinan Rohma.

"Masyarakat harus paham kita tidak bisa menghakimi tindakan tenaga kesehatan. Biarkan orang yang ahli yang menilai itu," katanya.

Sebelumnya diberitakan, pasien ibu hamil di RSUD Jombang yang sempat divonis tak bisa melahirkan secara normal pada Kamis (28/7/2022), diduga dipaksa menjalani lahiran normal. Bayi yang dikandung pun tersendat saat akan melahirkan normal hingga akhirnya pihak medis melakukan tindakan medis karena bayi sudah meninggal dunia.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut