Materi Pelatihan Beternak Kambing
Tim ahli dari Unjaya, yang terdiri dari Apt. Dwi Larasati, M.Pharm.Sci., Ari Okta Viyani, S.E., M.Sc., dan Dr. Tri Sunarsih, SST., M.Kes., bersama dengan tim dari UGM yang diwakili oleh Prof. Dr. drh. Sarmin, MP, dan Dr. drh. Claude Mona Airin, MP, memimpin jalannya pelatihan.
Materi yang disampaikan mencakup:
1. Manajemen Nutrisi Kambing: Cara memberikan pakan bergizi untuk meningkatkan produksi susu dan kesehatan ternak.
2. Teknologi Tepat Guna: Penerapan teknologi sederhana yang dapat meningkatkan efisiensi peternakan di desa.
3. Pencegahan Penyakit Kambing: Teknik menjaga kesehatan kambing agar tetap produktif.
4. Pengolahan Susu Kambing: Proses pengolahan susu kambing sebagai sumber protein untuk anak-anak yang berisiko stunting.
Harapan untuk Keberlanjutan Program
Supatminah, Ketua KWT Kalurahan Sumberwungu, menyatakan rasa syukur dan harapannya bahwa pelatihan ini dapat berkelanjutan. Ia berharap ada pendampingan lebih lanjut untuk kelompok tani dalam hal pemantauan kesehatan ternak, peningkatan kapasitas produksi, serta pengolahan susu kambing.
Supatminah juga berharap agar kegiatan serupa dapat diperluas ke kelompok tani lain di Gunungkidul, sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaat dari usaha peternakan kambing ini.
Kolaborasi untuk Mengatasi Stunting
Kolaborasi antara UGM, Unjaya, PSK3, dan Yayasan Ainul Yakin dalam pelatihan ini menunjukkan pentingnya sinergi antara akademisi, lembaga masyarakat, dan masyarakat lokal dalam mengatasi masalah gizi kronis seperti stunting.
Dukungan dari DRTPM Kemdikbudristek melalui program Kosabangsa 2024 juga dianggap sangat berharga dalam mewujudkan kegiatan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Sumberwungu dan wilayah lain di Gunungkidul semakin mampu memanfaatkan potensi peternakan kambing untuk meningkatkan gizi keluarga dan mengatasi masalah stunting.
Selain itu, pengelolaan peternakan yang berkelanjutan juga diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait