BANJAR, iNewsCiamisRaya.id - Petani bawang merah di Kota Banjar, Jawa Barat belum bisa memenuhi kebutuhan pasar. Kebutuhan bawang merah di Kota Banjar rata-rata mencapai 48,2 ton dengan ketersediaan pasokan 52,50 ton.
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Banjar, Yoyon Cuhyon, jumlah produksi petani bawang merah di Banjar dalam sekali panen itu mencapai 10 sampai 15 ton.
Yoyom mengatakan jumlah produksi dari petani lokal Banjar saat ini masih sedikit, sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan di tingkat pasar.
"Produksi bawang merah di Banjar ini masih sedikit. Sedikitnya hasil produksi bawang merah disebabkan luas garapan petani yang tidak begitu luas," katanya, Selasa (10/9/2024).
"Jadi rata-rata dalam sekali panen itu petani hanya bisa menghasilkan bawang merah 10 sampai 15 ton saja," ujarnya.
Kemudian, petani yang mengembangkan komoditas bawang merah di Kota Banjar ini belum banyak.
"Hal itu karena terkendala modal dalam melakukan pemeliharaan. Modal untuk usaha bawang merah itu sangat besar, belum harga bibit, obat-obatan dan lainnya relatif mahal," kata Yoyon.
"Petani sangat memerlukan dana besar agar perawatannya bisa intensif," sambungnya.
Kebutuhan Bawang Merah di Pasar Mencapai 52,50 Ton per Bulan
Kepala Bagian Ekonomi Sekretaris Daerah Kota Banjar, Tatang Nugraha menyampaikan berdasarkan data ketersediaan pangan komoditas bawang merah di pasar rata-rata mencapai 48,2 ton dengan ketersediaan pasokan sebanyak 52,50 ton.
Tatang mengatakan saat ini pasokan bawang merah di Pasar Banjar masih disuplai oleh petani dari luar daerah. Meski menurutnya ada juga yang dipasok dari petani lokal, namun hal itu masih kurang.
Menurutnya, selain bawang merah, berdasarkan data ketersediaan pangan di Banjar seperti telur, bawang, beras dan kebutuhan pokok lainnya masih surplus.
"Ada yang dipasok dari petani lokal Banjar, tapi masih belum cukup. Kebutuhan bawang merah di kita itu rata-rata 48 ton per bulan dengan ketersediaan pasokan 52,50 ton per bulan," ucapnya.
"Kemudian untuk kebutuhan pokok lainnya juga di Banjar itu kondisinya masih surplus," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait