CIAMIS, CiamisRaya.iNews.id - Ketika pemerintah terus meluncurkan berbagai program untuk mencapai target program swasembada pangan.
Petani pun tak kenal lelah selalu berinovasi dan berkreasi di lahan sawah maupun kebun mereka. Guna meningkatkan hasil produksi dan kualitas panen.
Seperti yang dilakukan Mang Asep Bengkel. Petani asal Pasir Angin Kertasari Ciamis ini sudah tiga musim tanam (MT) hijrah dari cara bercocok konvensional yang serba ketergantungan pada pupuk dan obat-obatan kimia.
Beralih ke pola pertanian yang ramah lingkungan, menggunakan pupuk dan obat-obatan berbahan baku alami. Bercocok tanam secara organik.
Mang Asep tak sendirian. Di hamparan sawah yang digarapnya di Blok Irigasi Bolenglang Kertasari Ciamis, juga ada Mang Endu Herdiat yang juga sudah lebih dulu menerapkan pola pertanian organik ramah lingkungan.
Sewaktu ditemui di sawahnya di sisi saluran irigasi Cikumetir Bolenglang Ciamis, Selasa (18/2/2025) pagi, Mang Asep tengah menyemprot tanaman padinya yang sudah terbit malai (bulir-bulir padi).
Lagi ada serangan hama dan penyakit? Ternyata tidak. Suami dari ibu Fatonah pagi tersebut sedang menyemprotan cairan dari ramuan khusus untuk merasang bulir padi tumbuh bernas, cepat matang dan warna bulirnya kuning cerah tidak kusam.
"Pertumbuhan bulirnya lebih cepat dan maksimal, kurangi hampa. Warna gabah bulir padinya cerah menguning," tutur Mang Asep.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait