Petani biasanya mengandalkan air dari saluran irigasi dari Sungai Cijolang. Debit air dari sambungan tersebut sebetulnya cukup tinggi dan bisa mengairi persawahan disana.
Namun saluran irigasinya banyak yang bocor sehingga air tidak sampai ke persawahan.
Saluran yang bocor itu sebagian masuk ke persawahan di wilayah Purwaharja, Kota banjar dan Cisaga, Ciamis.
“Irigasi yang masuk ke Kota Banjar Sebagian sudah diperbaiki oleh PUPR Cuma belum maksimal saja,” kata dia.
Dengan kondisi tersebut, petani yang mengalami hal ini pada sawahnya tidak mau membayar pajak. Petugas yang menagih pun sungkan saat akan melakukan penarikan.
“Jumlah petani yang tergabung di Poktan Santana untuk wilayah ini ada sebanyak 50 orang. Mereka tidak mau bayar karena kondisinya seperti ini dan yang mau nagih pun bingung,” ucapnya.
Kepala DKP3 Kota Banjar, Yoyon Cuhyon melalui Kabid Pertanian Yeti Sukmayati membenarkan kondisi persawahan di sana tidak terairi air irigasi.
Kondisi tersebut terjadi karena saluran irigasi disana mengalami kerusakan. Kendati demikian, pihaknya memastikan bahwa kerusakan itu telah ditangani oleh dinas terkait, dalam hal ini Dinas PUPR Kota Banjar.
"Namun ada kerusakan lagi di bagian lain. Jadi kondisinya masih seperti itu," ujarnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait