BANJAR, iNewsCiamisRaya.id - Kedekatan Golkar dan PDIP di Kota Banjar menjadi kabar lama di tengah ketidakpastian pembentukan koalisi menjelang Pilkada 2024.
Diketahui, kebersamaan kedua partai besar memenangkan Pilkada Banjar ini sudah terjalin 15 tahun atau tiga periode selama Kota Banjar berdiri.
Namun dalam pemilihan kepala daerah 2024, kedua partai pemenang ini terlihat ambisi mengusung para kandidatnya menduduki posisi Banjar satu.
Potensi Golkar-PDIP membangun koalisi Adu Gengsi Tanpa 'Sensi'?
Menurut Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjar, Dadang Ramdhan Kalyubi, pihaknya saat ini belum bisa memastikan apakah Golkar dan PDIP akan kembali berkoalisi atau tidak.
Karena, kesempatan untuk berkoalisi itu hanya bisa ditentukan oleh DPP Golkar dan PDIP. Namun, Dadang menyebutkan bahwa Golkar dan PDIP di Kota Banjar ini selalu berkoalisi dari dulu.
"Kalau bentuk koalisi ya dari dulu juga berkoalisi kita, hanya bagaimana nanti kesempatan, karena kita punya patsun partai," kata Dadang saat mengunjungi DPC PDIP Kota Banjar bersama jajaran pengurus Partai Golkar, Sabtu (29/6/2024).
"Karena kita di daerah tidak bisa melakukan hal-hal seperti pembentukan koalisi tanpa arahan dari DPP, dan kita akan patsun ke pusat, sehingga untuk koalisi itu bisa saja terjadi, hanya saja ini belum waktunya," kata dia menambahkan.
Hal itu senada seperti disampaikan Ketua DPC PDIP Kota Banjar, Nana Suryana. Ia mengatakan untuk pembentukan koalisi memang periode kemarin berkoalisi dan untuk Pilkada 2024 akan berproses.
Akan tetapi sebagai partai politik peserta pemilu pihaknya sepakat dengan komitmen yang telah dibangunnya dengan Golkar sejak dulu bahwa membangun Kota Banjar tidak bisa sendirian.
"Di periode kemarin kita berkoalisi, nanti di Pilkada yang nanti semua ini akan berproses. Tadi sudah disampaikan bahwa kesamaan isi kepala itu, ingin memajukan kota Banjar lebih baik lagi.
Adapun seperti apa nanti mengenai pembentukan koalisi yang terpenting bagi PDIP dan Golkar itu kondusifitas serta bagaimana nanti keputusan dari DPP Partai masing-masing.
"Mengenai nanti kota berkoalisi yang penting kondusifitas Kota Banjar, itu nomor 1, kemudian nanti bagaimana patsun dari partai politik masing-masing yang tujuannya tetap tidak akan menghancurkan Banjar tetapi bagaimana membangunnya lebih baik lagi," ucapnya.
Menurut Nana, politik itu fluktuasinya (pergeserannya) tinggi, politik itu tidak bisa dianggap landai dan datar, kadang hari ini, kemudian sehari dua hari bisa berubah dan selanjutnya berubah.
"Cuma yang tidak berubah kesamaan Golkar dan PDIP membangun Banjar dengan kondusifitas yang harus di jaga di kepala kami masing-masing," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait