Rio memang tidak memungkiri nominal uang Rp2.000 memang kecil. Namun jika dirinya dalam sehari memarkir kendaraan di beberapa tempat kan jadi lumayan besar.
Sehingga, Rio menegaskan bahwa kondisi seperti itu jelas masalah banget baginya karena manfaat buat negara juga tidak dan kalau ada yang hilang semisal helm, mereka hanya pura-pura panik dan berkata ya mau gimana lagi.
"Pasti bilangnya kalo ada barang yang hilang ya mau gimana lagi namanya juga musibah, pasti tuh mereka begitu," tuturnya.
Kendati demikian, Rio berharap pemerintah benar-benar tegas menindak para tukang parkir liar di Kota Banjar yang dicintai bersama ini.
Jangan sampai Kota Banjar ini tercederai oleh masalah sepele seperti tukang parkir yang terkesan pemalak yang berkedok jasa. Pemerintah harus terus menyisir titik-titik keramaian yang berpotensi ada tukang parkir liar disana.
"Apalagi menjelang lebaran ini, penertiban harus sering dilakukan karena pasti banyak tukang parkir liar yang memanfaatkan momen idul fitri ini," pungkas Rio.
Diberitakan sebelumnya, Tim Satgas Saber Pungli Kota Banjar menyisir sejumlah juru parkir di beberapa titik keramaian yang ada di wilayahnya. Dari kegiatan tersebut tim Satgas Saber Pungli mengamankan dua orang juru parkir yang kedapatan tidak sesuai dengan aturan.
Keduanya tidak memiliki surat tugas dari Dinas Perhubungan Kota Banjar untuk menarik jasa parkir di lokasi mereka kedapatan. Saat itu dua juru parkir ini langsung digelandang ke Sekretariat Tim Saber Pungli Kota Banjar untuk di data dan diberikan pembinaan.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait