BANJAR, iNewsCiamisRaya.id - Di tahun 2024, Tim Satuan Petugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Kota Banjar masih menemukan sejumlah tukang parkir liar di wilayahnya.
Dengan ditemukannya tukang parkir liar di Kota Banjar sejumlah pihak turut pun buka suara, salah satunya mahasiswa bernama Rio Julian Rustandi Putra.
Bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bina Putra Banjar, perdebatan tukang parkir liar memang asik untuk dibahas. Selama ini Rio masih sering menemukan orang-orang yang pro terhadap tukang parkir.
Lucunya, pembelaan tersebut dikatakan Rio pasti nggak masuk akal. "Ya mau masuk akal gimana, membela keberadaan sesuatu yang liar aja itu sudah nggak masuk akal, apalagi argumennya, pasti nggak masuk akal," katanya, Senin (8/4/2024).
Yang lebih konyol argumen pembelaan orang yang pro tukang parkir berbunyi "Itu persoalannya urusan perut, ketibang dua ribu saja, nggak bakal bikin miskin". Jika dipikir sekilas memang argumen tersebut terkesan masuk akal dan kelihatannya sepele.
Tapi, kalau tukang parkir ilegal tersebut memarkir 50 motor, itu orang sudah dapat uang 100 per-hari. Rio menilai bahwa jumlah tersebut bukan lah angka yang banyak, itu sedikit untuk lokasi parkir yang strategis seperti di Jalan Letjend Suwarto Kota Banjar.
"Memang uang Rp2.000 nggak membuat miskin tapi itu akan membuat dia kaya tanpa ada kontribusi apapun bagi negara," ucapnya.
Sebenarnya keadaan seperti itu tidak menjadi masalah apabila mereka bekerja sebagaimana mestinya. Namun diketahui bersama bahwa tukang parkir liar justru sering terlihat seperti tukang malak ketibang menjajakan jasa parkir.
"Gimana nggak kaya pemalak, kita nyimpan motor dan pas mau pergi tanpa menjajakan dulu motornya mereka tiba-tiba muncul meminta uang," katanya.
"Padahal tempat tersebut jelas tidak mematok biaya. The Way I See it, ini jelas-jelas pemalakan," sambungnya.
Rio memang tidak memungkiri nominal uang Rp2.000 memang kecil. Namun jika dirinya dalam sehari memarkir kendaraan di beberapa tempat kan jadi lumayan besar.
Sehingga, Rio menegaskan bahwa kondisi seperti itu jelas masalah banget baginya karena manfaat buat negara juga tidak dan kalau ada yang hilang semisal helm, mereka hanya pura-pura panik dan berkata ya mau gimana lagi.
"Pasti bilangnya kalo ada barang yang hilang ya mau gimana lagi namanya juga musibah, pasti tuh mereka begitu," tuturnya.
Kendati demikian, Rio berharap pemerintah benar-benar tegas menindak para tukang parkir liar di Kota Banjar yang dicintai bersama ini.
Jangan sampai Kota Banjar ini tercederai oleh masalah sepele seperti tukang parkir yang terkesan pemalak yang berkedok jasa. Pemerintah harus terus menyisir titik-titik keramaian yang berpotensi ada tukang parkir liar disana.
"Apalagi menjelang lebaran ini, penertiban harus sering dilakukan karena pasti banyak tukang parkir liar yang memanfaatkan momen idul fitri ini," pungkas Rio.
Diberitakan sebelumnya, Tim Satgas Saber Pungli Kota Banjar menyisir sejumlah juru parkir di beberapa titik keramaian yang ada di wilayahnya. Dari kegiatan tersebut tim Satgas Saber Pungli mengamankan dua orang juru parkir yang kedapatan tidak sesuai dengan aturan.
Keduanya tidak memiliki surat tugas dari Dinas Perhubungan Kota Banjar untuk menarik jasa parkir di lokasi mereka kedapatan. Saat itu dua juru parkir ini langsung digelandang ke Sekretariat Tim Saber Pungli Kota Banjar untuk di data dan diberikan pembinaan.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait