JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id - Mudik Lebaran merupakan momen yang sangat dinantikan oleh banyak orang, khususnya di Indonesia. Tradisi pulang kampung ini, untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga. Namun, dibalik kemeriahan tradisi mudik tersebut, ada risiko besar yang harus dihadapi para pemudik yang harus menempuh perjalanan jauh dengan kendaraan pribadi.
Fenomena microsleep atau tidur sekejap saat menyetir merupakan salah satu bahaya besar yang mengintai para pemudik. Microsleep adalah keadaan di mana seseorang tiba-tiba tertidur dalam waktu singkat, biasanya hanya beberapa detik, tanpa menyadari bahwa mereka telah tertidur. Fenomena ini sangat berbahaya saat terjadi, karena pengemudi kehilangan kendali atas kendaraan dan berpotensi menyebabkan kecelakaan yang serius.
Kecelakaan saat musim mudik sering terjadi karena pengemudi mengantuk akibat kurang tidur. Selama periode mudik, banyak orang melakukan perjalanan jauh dengan kendaraan, dan kebutuhan untuk tiba di tujuan kadang-kadang mengakibatkan pengemudi mengabaikan kebutuhan istirahat yang cukup.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), faktor ini merupakan penyebab utama kecelakaan. Dilansir dari sleepfoundation, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan guna mengurangi risiko mengemudi dalam keadaan mengantuk.
Cara Mencegah Microsleep atau Tidur Sekejap
1. Tidur yang Cukup Sebelum Perjalanan
Kebutuhan akan istirahat yang memadai sebelum memulai perjalanan adalah faktor penting yang sering diabaikan oleh para pemudik. Kekurangan tidur sebelum perjalanan dapat meningkatkan risiko mengantuk dan bahkan microsleep saat mengemudi. Mendapatkan tidur yang cukup setidaknya 7-8 jam sebelum memulai perjalanan adalah langkah penting untuk memastikan kesiapan fisik dan mental pengemudi.
Sebab orang yang tidak tidur tujuh jam setiap hari berisiko lebih tinggi mengalami kecelakaan mengemudi dalam keadaan mengantuk.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait