Luar Biasa, Hari Libur Omzet Kedai Durian Kujang Capai Rp53 Juta per Hari

Andri M Dani
Luar biasa, hari libur omzet Kedai Durian Kujang capai Rp53 juta per hari. Foto: iNewsCiamisRaya.id/Andri M Dani

CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id - Bagi para penggemar durian di Ciamis maupun Tasikmalaya, mungkin keberadaan dua outlet Kedai Durian Kujang di sepanjang jalan raya Ciamis-Tasikmalaya bukan suatu hal yang asing lagi.

Baik Kedai Durian Kujang di dekat Simpang Kujang Cikoneng seberang Koramil Cikoneng maupun di seberang Pom Bensin/SPBU Cikoneng seberang Polsek Cikoneng.

Berbagai jenis durian tersedia di Kedai Durian Kujang ini, baik durian loka Ciamis maupun durian unggul dari berbagai daerah di tanah air. Baik dari jenis bawor maupun montong.

Hampir tiap jam sepanjang hari Kedai Durian Kujang ramai dikunjungi para pembeli. Tentunya para penggemar buah durian.

“Susah ngitungnya berapa buah durian yang laku tiap hari. Saya biasa ngitung dari omset penjualan perhari,” tutur Wahyu (43), pemilik Kedai Durian Kujang kepada iNewsCiamisRaya.id, Selasa (26/12).

Pada hari-hari libur, libur nasional maupun libur akhir pekan (weekend) omzet penjualan durian di Kedai Durian Kujang mencapai Rp53 juta per hari.

“Kalau hari biasa (weekday) rata-rata Rp25 juta sampai Rp30 juta per hari,” imbuhnya.  

Sukses berburu cuan dari berjualan buah durian tersebut menurut Wahyu tidak diperolehnya secara instan. Tapi dari perjalan hidup yang jatuh bangun.

Dimulai pada tahun 2002, di kampung halamannya di Dusun Cantigi Desa Kujang Cikoneng Ciamis, Wahyu mencoba menjadi pengumpul buah-buahan lokal di Ciamis tergantung musim. Baik itu alpukat, pisang, kelapa, salak, mangga, manggis, kedondong, rambutan dan buah-buahan lain termasuk durian sesuai dengan musim.

Buah-buahan tersebut dipasok ke Pasar Induk Caringin. Sementara di simpang Kujang Cikoneng, Wahyu juga berjualan buah-buahan skala kecil-kecilan. Lagi-lagi tergantung musim. Termasuk berjualan durian ketika musim durian tiba.

Jadi pengepul atau penampung buah-buahan untuk Pasar Induk Caringin Bandung tersebut dilakoni Wahyu sampai tahun 2020.

Ketika itu wabah Covid melanda, hampir semua mobilitas dan aktivitas warga dibatasi oleh protokol kesehatan. Wahyu memilih banyak tinggal di kampung halamannya di Desa Kujang. Semakin jauh dari aktivitas Pasar Induk Caringin.

Wahyu memilih fokus berjualan durian, buah yang punya pangsa pasar sendiri. Buah yang selalu diburu para penggemarnya.

Bapak empat anak yang mengaku hanya tamatan SD tersebut memilih mendirikan outlet Kedai Durian Kujang di sisi jalan raya Ciamis-Tasikmalaya dekat Simpang Kujang Cikoneng. Seberang Koramil Cikoneng.

Di Kedai Durian Kujang tersebut, Wahyu berjualan berbagai jenis buah durian. Baik durian lokal Ciamis, yang banyak malah durian unggul dari berbagai daerah di tanah air. Seperti durian bawor maupun montong. Juga ada durian musang king dari Malaysia maupun durian super tembaga.

Bila ada musimnya, Wahyu pun mendatangkan durian langka dari Wadas Lintang Wonosobo. Yakni durian Kumbokarno, yakni jenis durian yang paling digemari oleh Bung Karno saat menjabat sebagai Presiden RI.

“Tapi sekarang durian Kumbokarno lagi tidak musim,” jelas Wahyu.

Wahyu sengaja mendatangkan durian dari berbagai daerah, agar stok buah durian di kedainya selalu ada. Mengingat musim durian di berbagai daerah itu berbeda-beda waktunya. Tidak bersamaan.

Gara-gara nekat mendatangkan durian dari berbagai daerah tersebut, Wahyu sempat menderita rugi sampai Rp130 juta.

Editor : Asep Juhariyono

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network