“Saya percaya kepada Allah dan dengan damai. Saya bukan lagi orang Kristen. Saya tahu ke mana saya pergi dan saya tahu yang sebenarnya. Saya tidak harus menjadi apa yang Anda inginkan. Saya bebas menjadi apa yang saya inginkan,” ujar Muhammad Ali kala itu, sebagaimana dikutip dari NDTV, Kamis (21/1/2021).
Soal perjalanannya hingga mantap menjadi seorang mualaf, Ali pun turut menceritakannya. Ia mengaku mulai tertarik dengan agama Islam setelah bergabung ke organisasi Islam.
“Tentu saja, saya bicara dengan organisasi Islam. Saya menyukai orang-orang Islam. Saya tidak akan mati-matian memaksa diri saya masuk ke suatu kelompok bila mereka tidak menghendaki saya,” ungkap Ali, mengutip dari Louisville Courier-Journal, Kamis (21/1/2021).
“Saya menyukai hidup saya. Masyarakat kulit putih tidak menginginkan persatuan. Saya tidak percaya hal itu bisa dipaksakan, demikian juga orang-orang Islam. Jadi, apa yang salah dengan kelompok Islam?” tukasnya.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews dengan judul "Kisah Perjalanan Muhammad Ali Menjadi Seorang Mualaf"
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait